Langganan

Masjid Sheikh Zayed Dibuka untuk Umum, Warga dan PKL Beri Beberapa Catatan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id Solopos  -  Senin, 27 Februari 2023 - 21:08 WIB

ESPOS.ID - Lowongan kerja di Masjid Sheikh Zayed telah ditutup sejak Jumat (3/3/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto)

Esposin, SOLO—Masjid Sheikh Zayed di Jl. Ahmad Yani No. 128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo resmi dibuka untuk umum pada Selasa (28/2/2023). Masjid hibah ini menjadi magnet wisatawan luar Kota Solo dan menjadi berkah tersendiri untuk warga setempat, meski begitu mesih ada beberapa catatan.

Salah satu warga setempat, Bambang Prabowo, memberikan beberapa catatan terkait penataan dan koordinasi yang belum maksimal. Dia menginginkan setidaknya ada pengurus yang bertugas mengkoordinasi terkait parkir, kebersihan, dan penataan PKL.

Advertisement

“Saya harapkan ada kepengurusan, penataan lewat pengurus, ada paguyuban PKL yang benar-benar bisa menata dan mengatur,” kata dia kepada Esposin, Senin (27/2/2023).

Mengingat jumlah pengunjung yang membeludak bahkan sebelum secara resmi dibuka untuk umum, Bambang mengatakan akan lebih baik jika PKL bisa diberikan tempat khusus.

Advertisement

Mengingat jumlah pengunjung yang membeludak bahkan sebelum secara resmi dibuka untuk umum, Bambang mengatakan akan lebih baik jika PKL bisa diberikan tempat khusus.

“Syukur bisa membuat tempat PKL secara paten, misal buat selter atau apa gitu. Tapi masalahnya apa mungkin untuk lahannya, masalahnya ini lahan milik orang lain,” kata dia.

Apalagi menurut dia kehadiran para wisatawan luar kota jalas akan menambah pendapatan bahkan menjadi sumber utama warga sekitar. “Bagi masyarakat itu sumber utama, peningkatan yang amat sangat. Kalau banyak pengunjung kan harapannya bisa meningkatkan pendapat, kan gitu,” ujarnya.

Advertisement

“Kalau kebersihan kita masing-masing, ada petugas kebersihan secara khusus [dari warga]. Yang jelas kan ada tempat sampah. Intinya tetap saya berharap dikoordinir secara pasti terkait penataan PKL, terkait parkir, sama kebersihan. Jadi kalau ada apa-apa bisa saling tahu dan membantu. Kan enak ada yang ditindaklanjuti,” kata dia.

Bambang mengaku sudah mengusulkan hal tersebut ketika rapat dengan pemerintah dan tinggal menunggu realisasi. Menurutnya setidaknya usulannya itu harus segera terealisasi apalagi saat ini masjid sudah dibuka untuk umum.

Meski begitu beberapa pedagang kaki lima yang kebanyakan warga setempat, menyambut baik pembukaan Masjid Sheikh Zayed Solo untuk umum. Mereka berharap dengan dibukanya masjid tersebut bisa menambah penghasilan dari berdagang di sekitar masjid.

Advertisement

Seperti Bambang, beberapa warga setempat memanfaatkan momentum tersebut untuk berjualan. Salah satunya Tiwik yang juga merupakan warga setempat. Dia berjualan minuman dan nasi di kawasan yang sekarang menjadi tempat wisata religi ini sejak November tahun lalu.

"Saya jualan di sini sejak sebelum persemaian, berarti sekitar November 2022," kata dia.

Dia berjualan di kawasan Masjid Zayed karena pengunjung selalu berdatangan baik dari dalam maupun luar kota Solo. Tiwik sebelum berjualan dia mengaku hanya di rumah sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja. Baginya adanya masjid tersebut bisa menambah penghasilan tambahan bagi keluarganya.

Advertisement

Tiwik selalu berjualan setiap hari. Biasanya dia mulai berjualan pada pagi hari. "Ya karena ramai, setiap hari hampir selalu ramai, tapi kalau siang [hari kerja] lumayan sepi. Baru ramai menjelang sore," imbuh dia.

Dia mengatakan ketika Jumat, Sabtu, dan Minggu para pengunjung semakin penuh. "Jumat itu ramai karena dipikir sudah bisa salat, ternyata belum. Akhirnya Jumatannya di masjid kampung sini, tapi kan harusnya besok sudah bisa ya [buat Jumatan]" papar dia.

Wanita paruh baya yang tinggal di Gilingan, Kecamatan Banjarsari itu mengaku jika di akhir pekan dirinya bisa meraup untung senilai Rp500.000 sampai Rp700.000 dalam satu hari. "Tapi kalau hari biasa yang paling cuma Rp300.000, itu sudah kotor," katanya.

Pedagang lain Wawan, seorang pedagang makanan ringan dan minuman asal Kandang Sapi, Kecamatan Jebres, Solo itu mengaku senang karena bisa mendapat penghasilan lebih di masjid hasil hibah dari UEA itu.

Dia mengatakan ketika kali pertama pindah jualan di kawasan Masjid Zayed, dalam satu hari dirinya mampu meraup hasil kotor senilai Rp1.000.000. "Saya awal itu jualan dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB," imbuhnya. Namun ketika hari biasa dia mengaku hanya mendapatkan penghasilan kotor Rp300.000 - Rp500.000 dalam sehari.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang Bolen Pisang bernama Umi. Dia mengatakan bisa mendapatkan hasil sekitar Rp350.000 dalam sehari. Meski terbilang kecil dan hanya sebatas bisa digunakan untuk penghasilan tambahan, dia berharap terus bisa berjualan di kawasan tersebut.

Dia menginginkan kawasan pedagang lebih bisa ditata lagi agar pengunjung lebih nyaman. Terlebih terkadang Masih ada beberapa pedagang kaki lima yang nekat berjualan di area depan masjid, padahal sudah dilarang petugas.

Wanita asal Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo itu berjualan dari pagi sampai sore. "Paling saya di sini pagi terus sampai sore. Mentok paling malam cuma sampai pukul 18.00 WIB," kata dia. 

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif