Langganan

Makin Tua Makin Komedi, Pecas Ndahe Ungkap Kunci Tetap Relevan di Usia 31 Tahun

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id Solopos  -  Senin, 23 September 2024 - 15:27 WIB

ESPOS.ID - Aksi panggung Pecas Ndahe saat mengocok perut ratusan penonton dalam konser memperingati tiga dekade di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, Sabtu (30/9/2023) malam. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Esposin, SOLO — Grup musik asal Solo Pecas Ndahe genap berusia 31 tahun pada 5 September 2024 lalu. Konsistensi untuk mengocok perut penonton di panggung menjadi kunci mereka terus relevan dan dicintai para penggemar.

Semakin tua, semakin komedi. Ungkapan itu cocok untuk menggambarkan grup musik humor yang eksis sejak 1993 itu. Gitaris sekaligus Presiden Pecas Ndahe, Ahmad Nurul, mengatakan relevansi grup musik itu berhasil menarik penggemar anak muda.

Advertisement

Nurul mengatakan penonton Pecas Ndahe terus mengalami regenerasi. Ditambah kesetiaan penggemar lama yang tetap setia menjadi Ndaser--sebutan penggemar Pecas Ndahe--menambah relevansi bermusik mereka hingga tetap eksis di usia yang sudah tidak lagi muda.

Nurul mengatakan peran manajemen saat ini turut membantu mereka bernapas panjang. Di belakang panggung, banyak anak-anak muda yang terlibat. Hal itu membantu mereka memahami kemauan penonton baru dari Generasi Z (lahir 1997 hingga 2012).

Advertisement

Nurul mengatakan peran manajemen saat ini turut membantu mereka bernapas panjang. Di belakang panggung, banyak anak-anak muda yang terlibat. Hal itu membantu mereka memahami kemauan penonton baru dari Generasi Z (lahir 1997 hingga 2012).

“Kami sangat terbantu dengan adanya manajemen yang mana banyak melibatkan anak-anak muda. Nah anak-anak muda ini yang membantu kami memahami kemauan Gen Z,” kata dia ketika berbincang dengan Espos.id melalui telepon, Senin (23/9/2024).

Salah satu cara agar dekat dengan penonton muda yakni melihat kecenderungan tren di sosial media seperti TikTok. Misalnya ada kecenderungan Gen Z hari ini menyukai lagu-lagu alam dari band legendaris seperti Dewa-19, Noah, Sheila on 7, dan lainnya.

Advertisement

Misalnya mengubah lirik lagu atau mengubah aransemen lagu rock menjadi dangdut. Formula itu terbukti selalu berhasil membuat penonton tidak berhenti tertawa. “Lagu-lagu lama era 80-an dan 90-an itu sempat viral di TikTok, itu juga kita manfaatkan,” kata dia.

Pecas Ndahe juga sering dibantu additional player yakni penabuh kendang muda, Thathit Paksi Setyawan, yang merupakan cucu pertama dalang kondang Ki Manteb Sudarsono. Selain mampu menarik penonton muda, kehadiran Thathit berhasil memberi warna musik yang lebih solid. 

Penguasaan Improvisasi

“Kendang ternyata membuat warna musik kita lebih oke. Sebetulnya memang tanpa kendang Pecas Ndahe bisa memainkan genre dangdut. Tapi kalau ketambahan kendang ternyata lebih baik,” kata dia.

Advertisement

Selain itu, para frontman atau joker di panggung tidak pernah gagal berinteraksi dengan semua kalangan. Celetukan atau guyonan di sela-sela pentas selalu berhasil menghadirkan tawa penonton. 

Setidaknya ada empat personel yang sering menjadi joker yakni Doel, Widi Kocrit, Maks, dan Toni. Tugas mereka ngelawak di antara lagu. Konsepnya hampir sama seperti grup lawak yang saling memberi umpan atau set up, kemudian ada personel lain yang merespons dengan punchline.

“Itu mau interaksi dengan Gen Z, mau seumur, bahkan dengan manula itu oke-oke saja. Para frontman insyaallah sudah tidak kita ragukan lagi,” kata dia.

Advertisement

Komedi yang dihadirkan di panggung bisa dibilang sangat terkonsep. Nurul mengatakan setiap pentas sudah ada konsep komedi yang akan dibawakan di panggung. Namun itu hanya garis besar. Selebihnya, celetukan dari para joker mengalir dan lebih banyak improvisasi.

“Bagian kecil atau detailnya itu tentu improvisasi, karena kalau pentas hanya mengandalkan konsep nanti kaku, jadi tetap harus menguasai improvisasi,” kata dia.

Di usia yang sudah masuk 31 tahun ini, Nurul mengatakan tidak ada target yang muluk-muluk. Para personel Pecas Ndahe hanya ingin mengalir saja menikmati setiap proses kreatif berkesenian mereka.

Jika tahun lalu, Pecas Ndahe mengeluarkan single baru, begitu juga dengan tahun ini. Nurul menyebut ada keinginan untuk setiap tahun mengeluarkan lagu baru.

Semangat menelurkan karya ini muncul setelah mereka memasuki umur yang tidak lagi muda. Nurul ingin menunjukkan kreativitas dan produktivitas tidak mengenal batas usia. 

Kini personel Pecas Ndahe tetap solid. Total ada delapan personel tetap Pecas Ndahe yakni  Ahmad Nurul (Presiden/Gitaris), Pendek (Bas), Tomo (Drummer), Yoik (Guitar Triple Neck), Doel (Guitar Double Neck), Makch (vokalis), Toni (vokalis), dan Widi Kocrit (Joker).

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif