Langganan

Lurah hingga Camat Main Ketoprak di Penutupan Srawung Budaya Jebres Solo

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 29 September 2024 - 07:19 WIB

ESPOS.ID - Camat Jebres hingga Lurah seluruh Kecamatan Jebres bermain ketoprak dengan lakon Mimis Kencono dalam penutupan gelaran Srawung Budaya di halaman Kecamatan Jebres Solo, Sabtu (28/9/2024). (Istimewa)

Esposin, SOLO — Camat Jebres hingga Lurah seluruh Kecamatan Jebres, Solo bermain ketoprak dengan lakon Mimis Kencono dalam penutupan gelaran Srawung Budaya di halaman kecamatan setempat, Sabtu (28/9/2024).

Ketoprak yang ditulis dan disutradarai oleh Budi Bodhot Riyanto itu menceritakan ketika tanah Jawa masih dikuasai oleh kompeni Belanda. Pengerukan hasil bumi maupun pematokan-pematokan tanah untuk kepentingan mereka menimbulkan perlawanan rakyat jawa.

Advertisement

Salah satu perlawanan itu dipimpin oleh Pangeran Diponegoro yang ingin mengakhiri kekuasaan Belanda di tanah Jawa. Perang besar pun pecah yang kemudian disebut Perang Jawa atau Perang Diponegoro pada 1825-1830 M.

Sinuhun Pakubuwana VI yang diperankan Camat Jebres, Samsu Tri Wahyudin, ikut membantu ketika masih memerintah sebagai Raja Keraton Surakarta. Pakubuwana VI membantu dengan senyap dengan strategi mimis kencana.

Advertisement

Sinuhun Pakubuwana VI yang diperankan Camat Jebres, Samsu Tri Wahyudin, ikut membantu ketika masih memerintah sebagai Raja Keraton Surakarta. Pakubuwana VI membantu dengan senyap dengan strategi mimis kencana.

Dalam strategi mimis kencono, Sri Susuhunan PB VI melakukan sandiwara perang dengan pasukan Diponegoro. Tujuan mengelabui Belanda dan mempermudah upaya pasukan Diponegoro untuk mengambil bantuan dari Keraton Surakarta.

Kelihaian Sinuhun Pakubuwana VI dalam menyusun strategi mampu membentengi nagari Surakarta dari ancaman perang.

Advertisement

Jika tahun sebelumnya puncak acara selalu diakhir dengan pentas wayang, kali ini pihaknya ingin menghadirkan hal yang berbeda. Anggoro mengatakan sehari-hari lurah dan camat interaksi dengan masyarakat lebih bersifat formal sebagai pemangku kepentingan. Melalui pentas tersebut interaksi camat dan lurah dengan masyarakat yang menonton bisa lebih cair.

Terlebih menurut Anggoro Camat dan sebagian Lurah di Kecamatan Jebres ada beberapa yang baru. Pentas ketoprak ini menjadi cara yang lebih asik untuk memperkenalkan para pemangku kepentingan di wilayah Jebres kepada masyarakat.

“Masyarakat itu biar muncul rasa memiliki, gitu. Ini juga menjadi pengalaman baru untuk pak camat dan pak lurah se-Kecamatan Jebres. Apalagi ini sebagian besar ada yang baru, artinya pak camat juga baru dan ada beberapa lurah yang baru,” kata dia.

Advertisement

Kegiatan Srawung Budaya dilkasankan dari Jumat (27/9/2024) hingga Sabtu (28/9/2024) itu menampilkan kesenian dari masing-masing kelurahan di Kecamatan Jebres seperti reog, karawitan, tari, ketoprak, barongsai, dan lainnya.

Selain itu terdapat juga 22 stand dari para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Bidang usaha yang ditampilkan terbagi menjadi dua yakni kuliner dan craft yang semuanya berasal dari Kecamatan Jebres.

Anggoro mengatakan gelaran ini juga turut mempertemukan pegiat kelompok sadar wisata atau Pokdarwis dari masing-masing kelurahan. Dia berharap ini bisa memperkuat jejaring sekaligus menjadi ajang saling berbagi tentang cara mengembangkan potensi kelurahan masing-masing.

Advertisement

“Harapannya dengan berkumpulkan teman-teman Pokdarwis ada pertukaran informasi, juga saling mengenal, bisa saling mengisi, apa sih kendala di wilayah masing-masing, biar ada solusi atau gambaran,” kata dia.


Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif