by Nova Malinda - Espos.id Solopos - Kamis, 4 Agustus 2022 - 22:23 WIB
Esposin, BOYOLALI – Puncak festival Tungguk Tembakau di depan makam Gunungsari, Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, kembali digelar, Kamis (4/8/2022).
Agenda budaya yang sempat mandek dua tahun tersebut dihadiri ribuan orang, termasuk Bupati Boyolali M. Said Hidayat.
Seusai melakukan ritual Tungguk Tembakau, Said meresmikan acara dengan memetik 17 helai daun tembakau di kebun milik petani.
Setelah itu, gunungan tumpeng tembakau dan tumpeng nasi dikirab dari makam Gunungsari menuju Dusun Ngargosari dengan jarak sekitar 800 meter.
Setelah itu, gunungan tumpeng tembakau dan tumpeng nasi dikirab dari makam Gunungsari menuju Dusun Ngargosari dengan jarak sekitar 800 meter.
"Harapan ke depan, dengan kegiatan ini, hasil panen dari petani tembakau di Desa Senden, Kecamatan Selo, dapat mendapat hasil panen yang benar-benar baik, memberikan peningkatan kesejahteraan bagi para petani tembakau, serta peningkatan pertanian disisi yang lain, sesuai apa yang diharapkan para petani," harapnya.
Baca juga: Hore! Per Tahun ini, Selo Bakal Rutinkan Agenda Tungguk Tembakau
Kepala Desa Senden, Sularsih menjelaskan, perayaan tumbuk tembakau yang meriah tersebut tidak lepas dengan dukungan panitia, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta warga Desa Senden.
"Masyarakat merasa bangga, acara Tungguk Tembakau mendapat dukungan dari kabupaten. Bila beberapa tahun sebelumnya, masyarakat hanya merayakan di rumah masing-masing, saat ini dikelola dan dikemas sebagus mungkin di Desa Senden," ucap Sularsih dalam sambutannya, Kamis (4/8/2022).
Sularsih berharap ke depan masyarakat bisa melestarikan kegiatan turun temurun ini. Sehingga masyarakat dapat lebih makmur dan lebih berkah rejekinya.
"Mudah-mudahan, Tumbuk Tembakau hari ini [Kamis 4 Agustus 2022] membawa berkah bagi masyarkat kami. Ke depannya masyarakat lebih makmur dan lebih sejahtera," kata Sularsih.
Baca juga: WISATA BOYOLALI : Ritual Tungguk Tembakau, Wujud Syukur Warga atas Panen Tembakau
Di sela perayaan Tumbuk Tembakau Sularsih juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Boyolali yang memberikan bantuan mesin rajang.
Mesin tersebut memperlancar masyarakat dalam merajang tembakau yang sebelumnya masih manual. "Itu menguras tenaga, menguras biaya, akhirnya sekarang meringankan beban masyarakat," ucapnya
Selain bantuan mesin rajang, Desa Senden juga mendapat bantuan mesin roda tiga meski belum semua kelompok tani mendapatkan jatahnya.
Berkaitan dengan tembakau, Sularsih menyampaikan inisiatif dari warga, khususnya petani tembakau Desa Senden dan Kecamatan Selo. Inisiatif tersebut adalah pengadaan gudang tembakau di Boyolali.
Baca juga: WISATA BOYOLALI : Pesta Rakyat bakal Meriahkan Tungguk Tembakau 29 Juli-6 Agustus 2017
"Karena untuk sementara ini, masyarakat cukup banyak mengeluarkan biaya transportasi, dengan menjualnya sampai temanggung sampai parakan. Masyarakat merasa terlalu jauh, menguras tenaga, dan terlalu besar biaya transportasi" ucapnya.