by Chelin Indra Sushmita - Espos.id Solopos - Sabtu, 11 Desember 2021 - 00:41 WIB
Esposin, SOLO -- Toko Kopi Podjok yang berlokasi di sudut Pasar Gede Solo sudah sangat terkenal. Kedai kopi legendaris ini dirintis sejak 1963 dan mampu menjaga eksistensinya sampai saat ini.
Toko Kopi Podjok yang legendaris itu saat ini dikelola Wendy Mintarja. Ia menceritakan keberhasilan tokonya bertahan selama puluhan tahun tidak tercapai dengan mudah. Ada perjalanan begitu panjang yang telah dilalui.
Usaha warung kopi yang terkenal dengan produk unggulan berupa Kopi Tjap Angkring itu dirintis kakek Wendy, Liem A Mee, pada 1947. Kala itu, sang kakek menjual kopi dengan cara berkeliling dengan pikulan dan gerobak.
"Usaha ini dirintis kakek saja sekitar 1947. Kakek saya memproduksi kopinya di rumah, di sekitar Warung Miri, Solo," katanya saat berbincang dengan Esposin di Toko Kopi Podjok, Solo, Jumat (10/12/2021) pagi.
"Usaha ini dirintis kakek saja sekitar 1947. Kakek saya memproduksi kopinya di rumah, di sekitar Warung Miri, Solo," katanya saat berbincang dengan Esposin di Toko Kopi Podjok, Solo, Jumat (10/12/2021) pagi.
Kopi racikan Liem A Mee itu kemudian dijual dengan berkeliling dari kampung ke kampung di sekitar Kota Solo. Dari situlah warga Kota Solo mengenal kopi yang dijajakan Liem A Mee dengan nama Kopi Angkring yang menjadi signature Toko Kopi Podjok.
Baca Juga: Bertahan saat Pandemi, Aset Koperasi Unisri Solo Hampir Rp20 Miliar
Usaha penjualan Kopi Angkring yang semula menggunakan gerobak dilanjutkan oleh ayah Wendy dengan menempati kios di pojokan Pasar Gede Solo pada 1963 sampai sekarang. Kios tersebut berada di Jl Utara Pasar Gede Nomor 38, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
"Kami jualan kopi di sini sejak Solo banjir besar, sekitar 1963 sampai sekarang. Kalau dihitung saya mengelola toko ini sudah 21 tahun, sejak kerusuhan 1998," sambungnya.
Baca Juga: 3 Tahun, Nasib Patung Obor Dekat Flyover Manahan Solo Masih Tak Jelas
Rahmat, salah seorang pembeli kopi Angkring asal Surabaya, Jawa Timur, mengaku jatuh cinta dengan rasa kopi legendaris khas Solo itu. Ia sering kali meminta dibelikan kopi tersebut oleh temannya yang hendak datang ke Solo.
Setelah sekian lama hanya menikmati cita rasa kopi Angkring lewat jasa titipan, ia pun senang bisa berkunjung langsung ke Toko Kopi Podjok di Pasar Gede Solo untuk menyeruput kopi legendaris itu.
Bukan hanya kopi Angkring sebagai signature, Toko Kopi Podjok juga menjual berbagai jenis biji kopi dari Nusantara bahkan yang diimpor dari luar negeri. Mulai dari Gayo, Sidikalang, Mandailing, Toraja, Papua, Brazil, Colombia, Guatemala, Ethiopia, hingga Uganda.
Baca Juga: Keren! Mahasiswa UNS Solo Bikin Aplikasi Jasa Antar Sayuran Online
Ada juga peralatan pembuat kopi dan pernak-perniknya yang dijajakan di toko tersebut yang dikelola generasi ketiga tersebut. Harga kopi yang dijual di sana sangat bervariasi, mulai Rp72.000/kg untuk jenis robusta dan Rp280.000/kg untuk biji kopi arabica. Pembeli bisa memilih biji kopi sesuai selera dan dibawa pulang dalam bentuk bubuk ataupun biji.
Sekitar tiga tahun ke belakang ini Toko Kopi Podjok mulai berinovasi dengan menyediakan minuman cup berupa kopi Angkring maupun cokelat yang bisa dibeli pengunjung Pasar Gede. Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp5.000 per cup untuk varian kopi dan cokelat, baik panas maupun dingin.