by Bayu Jatmiko Adi Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 13 Juli 2015 - 00:10 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Persimpangan Palur menjadi fokus pengamanan lalu lintas lebaran. Pembangunan fly over di persimpangan tersebut yang belum tuntas diprediksi menjadi penyebab kemacetan parah. Kepolisian Karanganyar pun akan menyiapkan lebih banyak personel untuk mengamankan lokasi tersebut.
Kamis (9/7/2015) siang, Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Bambang Erwandi, meninjau langsung kondisi lalu lintas di persimpangan Palur. Menurutnya ada kemungkinan besar persimpangan Palur akan mengalami kemacetan saat lebaran.
“Dulu sebelum ada pembangunan saja lokasi ini macet, apalagi ada pembangunan [fly over],” kata dia saat ditemui wartawan di persimpangan Palur, Kamis.
“Dulu sebelum ada pembangunan saja lokasi ini macet, apalagi ada pembangunan [fly over],” kata dia saat ditemui wartawan di persimpangan Palur, Kamis.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihak kepolisian telah mempersiapkan beberapa langkah penanganan. Mulai dari pemanfaatan semua jalur alternatif yang dapat memecah volume kendaraan menuju Palur hingga penambahan jumlah personel.
“Kami juga merencanakan untuk membuat pos-pos taktis di beberapa lokasi di sekitar persimpangan Palur. Akan ada personel yang bertugas mengarahkan kendaraan agar menghindari persimpangan Palur,” kata dia. Pos taktis tersebut menurut rencana akan disiapkan di sekitar jembatan Jurug, pertigaan tugu botol, pertigaan Plaza Palur dan pertigaan Sroyo.
Ditemui usai kegiatan tersebut, Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, mengatakan ada beberapa lokasi yang perlu diwaspadai.
“Di antaranya di Colomadu, persimpangan Palur dan Tawangmangu. Ancamannya beragam, mulai dari kemacetan, rawan kecelakaan hingga kamtibmas [keamanan dan ketertiban masyarakat]. Untuk itu akan kami siapkan pos,” kata dia.
Menurutnya persoalan arus lalu lintas di persimpangan Palur dan Colomadu diperkirakan muncul sejak sebelum lebaran. “Sebab jalur tersebut biasanya sudah mulai sejak arus mudik dimulai. Sedangkan setelah lebaran biasanya jalur Tawangmangu mulai ramai, sebab banyak yang berwisata,” kata dia.
Menurut Mahedi, ancaman yang muncul di jalur Tawangmangu biasanya adalah kecelakaan lalu lintas. Hal itu disebabkan kondisi jalan yang berkelok dan menanjak atau menurun.