by Indah Septianing Wardani Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 21 April 2015 - 08:00 WIB
Esposin, SOLO -- Lalu lintas Solo di viaduk Gilingan akan ditutup. Kendaraan yang melewati viaduk Gilingan akan dialihkan. (Baca Juga: Jl Prof Soeharso Dibuat Searah)
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal mengalihkan semua lalu lintas yang melewati viaduk Gilingan mulai Juni mendatang. Langkah ini sehubungan dengan rencana renovasi viaduk yang menerima kucuran anggaran Rp26 miliar dari APBN 2015. (Baca juga: Jembatan Tirtonadi-Balapan Dibangun)
Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan sudah mendapatkan kabar gembira mengenai kucuran dana tersebut. Renovasi viaduk ini sesuai rencana mulai dikerjakan pada Juni mendatang.
Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan sudah mendapatkan kabar gembira mengenai kucuran dana tersebut. Renovasi viaduk ini sesuai rencana mulai dikerjakan pada Juni mendatang.
“Selama pekerjaan arus lalu lintas akan dialihkan. Dishubkominfo [Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika] sudah melakukan menyiapkan rekayasa lalu lintas,” kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (20/4/2015).
Rudy mengatakan rekayasa lalu lintas yang disiapkan di antaranya menutup akses jalan masuk menuju viaduk. Jalan mulai perempatan Ngemplak menuju viaduk sudah dialihkan.
“Sebenarnya, saat ini pun bus sudah dialihkan lewat Jl. Mongisidi. Tapi selama pekerjaan viaduk jalan akan ditutup, jadi semua tidak boleh lewat viaduct,” katanya.
Rudy menginginkan renovasi viaduk bisa menggeser wesel (perlintasan bercabang rel kereta api) yang berada di sana. Hal ini dilakukan agar pelebaran viaduct seimbang bagian kiri dan kanan.
Rudy mengatakan rencana renovasi viaduk tengah dalam tahap perbaikan detail engineering design (DED), karena desain sebelumnya lebar viaduk disesuaikan dengan kondisi jalan 30 meter. Untuk diketahui saat ini viaduk Gilingan hanya memiliki lebar 8 meter, dan ketinggian 3,4 meter.
Kondisi ini mengakibatkan bus AC dan kendaraan angkutan berat tidak bisa melintas. “Kalau bisa wesel digeser beberapa meter ke selatan, dengan demikian pelebaran bisa sedikit digeser. Sebab jika tidak bisa digeser, maka pelebaran jalan viaduct menjadi 12 meter seluruhnya ke utara,” katanya.
DED Viaduk
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan, pembuatan detail engineering design (DED) viaduk Gilingan dikerjakan Kementrian Pekerjaan Umum.
Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajat sebelumnya mengatakan untuk merenovasi viaduk, Pemkot sudah mengajukan dana Rp60 miliar. Namun, tahun ini melalui APBN 2015 hanya turun Rp26 miliar.
Sesuai rencana, Herman mengatakan renovasi viaduct dilakukan dengan memperdalam kedalaman Viaduct Gilingan. Ketinggian viaduk Gilingan selama ini dinilai kurang, yakni hanya 3,4 meter. Hal ini membuat bus AC maupun truk besar tidak bisa melewati viaduk Gilingan.
Kendaraan tersebut kemudian dialihkan melalui Jl. S. Parman dan Jl. Mongisidi. Herman menuturkan ada beberapa bus AC yang nekat melintas di kawasan tersebut. Namun, badan bus justru terjebak palang besi tepat sebelum masuk ke viaduk Gilingan.
Ketinggian viaduk Gilingan, menurut Herman, memang di bawah standar sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Lalu lintas dan Jalan Raya yang menyebut ketinggian minimal viaduk 4,2 meter.