by Nova Malinda - Espos.id Solopos - Jumat, 26 Agustus 2022 - 22:54 WIB
Esposin, BOYOLALI --Komunitas Budaya Krido Kawentar dibentuk pada 2009, di Dusun Jelok Desa Cluntang Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng). Komunitas ini terbentuk karena jiwa seni para pemuda yang kental.
Komunitas ini saat ini memiliki anggota 40 pemuda. Dana awal untuk pengembangan komunitas ini sangat terbatas.
"Karena uang kas belum ada, awalnya pernah beli alat tari dengan gadaikan BPKB, jadi ngangsur tiap bulan," ucap Ketua Paguyuban Krido Kawentar, Sumanto.
Terbatasnya pendanaan pun pernah membuat mereka memoles badan dengan cat karena tidak memiliki kostum untuk pentas. "Waktu ikut lomba di kabupaten, kami pernah mengecat badan kami karena tidak ada kostum. Itu susah sekali menghilangkannya, harus pakai bensin," ucap Sumanto.
Seiring berjalan waktu, Krido Kawentar mendapat pendanaan dari pihak kabupaten melalui pengajuan porposal. Dana yang cair sekitar Rp15 juta. "Uang itu kami gunakan untuk membeli alat dan perlengkapan menari," ucap dia.
Baca juga: Paguyuban Krido Kawentar Boyolali Wakili Soloraya di Borobudur Night Carnival
Kemudian pada 2018, Krido Kawentar mengajukan proposal bantuan fasilitasi komunitas budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akhirnya, mereka juga mendapatkan pendanaan Rp100 juta untuk kostum.
Kini komunitas Krido Kawentar sudah memiliki kostum yang memadai. Mereka juga mengaku tengah menciptakan tarian baru. "Kami sudah menciptakan satu tarian lagi, tapi belum jadi. Sebenarnya pembuatannya sebelum Covid-19, tapi karena pandemi jadi terhenti. Padahal waktu itu baru separuh tarian dan musik yang jadi. Sekarang usai pandemi, kami mulai menggarap lagi," ucap dia.
Prestasi dari komunitas memang tidak bisa disepelekan, mereka memperoleh berbagai penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Krido Kawentar juga menjadi andalan yang dikirimkan pemerintah ke Lombok, Karimunjawa, Solo, maupun Jakarta untuk menampilkan tarian milik mereka.
Baca juga: Mantap! Wujudkan Desa Mandiri Pangan, Pemdes Sidomulyo Boyolali Giatkan KRPL
Paguyuban tersebut menyajikan tarian milik mereka sendiri, bukan tarian milik orang lain. Tarian khas Krido Kawentar diberi nama Misteri Gunung Bibi.
Paguyuban Krido Kawentar Boyolali ini juga dipercaya sebagai satu-satunya komunitas kesenian di Soloraya yang akan tampil di Borobudur Night Carnival pada Sabtu (27/8/2022) malam.