Langganan

Jembatan darurat pun bikin deg-degan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 30 November 2011 - 12:48 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

(Esposin)--Dua orang petani lanjut usia bersusah payah melewati jembatan darurat yang terbuat dari sesek di perbatasan Dukuh Kempulsari dan Ngeluk, Desa Kedungupit, Sragen, Selasa (29/11/2011).

Advertisement

Satu dari mereka membawa sepeda onthel dan yang satunya berjalan mendorong sepeda itu sembari memanggul cangkul di pundaknya.

“Ayo Kang segera naik tak dorong dari belakang,” ujar Marto Pawiro, 60, warga Dukuh Ngeluk RT 5 yang memberi semangat Dharmo Sumarto, 70, petani asal Dukuh Ngeluk RT 7.

Tak beberapa lama, Dharmo berhasil melewati jembatan sesek yang runtuh itu. Sementara Marto masih bersusah payah memanjat jembatan sedikit demi sedikit.

Advertisement

Mereka baru pulang dari sawah yang terletak di Dukuh Kempulsari. Setiap hari mereka berlalu lalang di jembatan darurat itu untuk menggarap sawah. Semula ada jembatan besar terbuat dari beton bertulang sekitar 10 meter di sisi barat jembatan darurat itu.

Namun jembatan beton itu runtuh beberapa waktu lalu karena dimakan usia. Kini pekerjaan pembangunan jembatan belum usai dan baru fondasi jembatan yang rampung.

“Jembatan darurat ini rusak sekitar satu pekan terakhir. Tiang penyangga jembatan putus karena tidak kuat menahan beban sampah yang berhenti di bawah jembatan. Selama satu pekan terakhir kami harus kecapekan melewati jembatan ini. Habisnya kalau lewat jalan lain harus memutar sampai beberapa kilometer,” ungkap Dharmo.

Advertisement

Jembatan sesek itu dibuatkan oleh rekanan pembangunan jembatan beton. Namun kualitas bambu yang dipakai kurang baik, sehingga jembatan sesek itu mudah rusak. Warga berinisiatif untuk memperbaiki jembatan itu secara swadaya guna mempertahankan akses transportasi antardukuh.

“Kami berharap rekanan pembangunan jembatan bisa memperbaiki jembatan darurat ini. Tapi sejak satu pekan terakhir, pekerjaan pembangunan jembatan beton mandek. Saya tidak tahu kenapa mandek. Kalau mau mengeluh, kepada siapa? Ya lebih baik diperbaiki sendiri secara swadaya,” ujar Marto sembari berjalan memanggul cangkulnya.

Tidak sedikit warga yang kecele saat melintasi jembatan darurat itu karena jembatan itu tidak bisa dilewati sepeda motor. Khusus untuk sepeda angin masih bisa, meski masyarakat harus hati-hati, seperti yang dilakukan Dharmo.

(Tri Rahayu)

Advertisement
Nadhiroh - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif