Langganan

JEMBATAN ABANG Sudah Bisa Dilintasi, Warga Setempat Lega - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Asiska Riviyastuti Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 13 Januari 2013 - 17:40 WIB

ESPOS.ID - Jembatan Abang yang terletak di perbatasan Kecamatan Wonosari, Klaten dan kecamatan Gatak, Sukoharjo, terlihat sudah jadi dan mulai dilintasi warga meski belum dibuka, Desember lalu. Kini jembatan itu sudah dibuka dan bisa dilintasI kendaraan roda empat. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Jembatan Abang yang terletak di perbatasan Kecamatan Wonosari, Klaten dan kecamatan Gatak, Sukoharjo, terlihat sudah jadi dan mulai dilintasi warga meski belum dibuka, Desember lalu. Kini jembatan itu sudah dibuka dan bisa dilintasI kendaraan roda empat. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO — Jembatan Abang yang menghubungkan Sukoharjo dan Klaten sudah mulai dibuka sejak satu pekan ini. Pembukaan kembali jembatan yang sempat dibangun ulang ini menjadikan kegiatan ekonomi masyarakat kembali normal.

“Sudah sekitar satu pekan ini jembatan dibuka untuk semua jenis kendaraan, awalnya kan hanya untuk sepeda motor dan sepeda kayuh. Sekarang jalan menjadi semakin ramai karena jembatan lebih kokoh sehingga truk dan mobil berani melintasi jembatan tersebut. Dagangan saya juga mulai laku kembali,” ungkap salah satu warga Blimbing RT001/RW 004, Gatak, Sukoharjo, seorang penjual bensin di dekat jembatan, Sudarmi, 49, kepada Esposin, Minggu (13/1/2013).

Advertisement

Walau begitu, dia mengaku dagangannya tak selaku dulu. Dia mengungkapkan, sebelum jembata diperbaiki, dia bisa menjual 50 liter hingga 60 liter per hari. Tapi sekarang dalam satu hari dia hanya bisa menjual 15 liter sampai 20 liter. Darmi menilai penurunan penjualannya karena setelah jalan menjadi ramai ada pedagang lain yang berjualan bensin. “Selain juga ada yang jualan bensin lagi, di dekat perempatan Puskesmas Gatak, ada penjual soto yang baru buka. Jadi ramainya jembatan membuat beberapa warga berinisiatif untuk membuka usaha,” kata Darmi.

Pemilik bengkel di dekat jembatan, Sutriso, 55, mengungkapkan usahanya kini kembali normal. “Dulu selama pembangunan jembatan, bengkel saya tidak laku karena tidak ada kendaraan yang melintas di sini. Tapi setelah jembatan dibuka, sekarang bengkel saya kembali ramai,” ujar Sutrisno.

Walau sudah bisa dilewati, tapi menurut Darmi, pembangunan belum selesai 100%. Menurut dia, masih ada pekerja yang bertugas untuk memperbaiki trotoar di jalan menuju jembatan. “Kalau pembangunan di jembatan sudah selesai semua, kurang memperbaiki trotoar saja,” imbuh Darmi. Menurut Darmi, walaupun jembatan sudah dibuka untuk umum belum ada peresmian dari pihak berwenang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif