by Tim Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 13 Februari 2023 - 15:05 WIB
Esposin, KLATEN -- Beras dari padi Rajalele Srinuk hasil riset pemuliaan yang dilakukan Pemkab Klaten bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) memiliki sederet keunggulan dibandingkan varietas lain.
Tak mengherankan jika beras yang masuk kualitas super premium itu kini kian banyak peminatnya. Beras itu laris manis, tak hanya di Klaten tapi juga luar Klaten, di mana pembeli bersedia membayar mahal sampai Rp15.000/kilogram (kg).
Lalu apa saja keunggulan beras maupun padi Rajalele Srinuk yang kini menjadi komoditas pertanian andalan di wilayah Kabupaten Bersinar? Berikut datanya dari catatan yang dihimpun Esposin:
Kementan memberikan rekomendasi pelepasan varietas Rajalele Srinuk dan Srinar yang menghasilkan beras dengan berbagai keunggulan di Klaten itu setelah melalui sidang penilaian dan evaluasi pada 2019.
Selain itu, hasil penelitian juga memperpendek tinggi tanaman padi Rajalele dari semula 146-155 sentimeter (cm) menjadi 110 cm saja saat dipanen.
ASN memang diwajibkan melalui Instruksi Bupati Klaten No 1/2021 untuk membeli beras Rajalele Srinuk dan Srinar. Namun, para pembeli dari luar Klaten bersedia membeli dengan harga lebih mahal dibandingkan ketetapan tersebut. Bahkan ada yang mau membayar Rp14.000-Rp15.000 per kg.
Direktur PT Aneka Usaha Klaten, Sukardi, mengungkapkan rata-rata per bulan kebutuhan beras Srinuk untuk para ASN sekitar 80 ton. Di sisi lain, saat ini pasokan semakin menipis, salah satunya karena petani baru memasuki masa panen raya pada Maret 2023.