Langganan

Investasi Sorgum, Bupati Tunggu Jokowi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Ayu Abriyani Kp Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 8 September 2012 - 13:18 WIB

ESPOS.ID - Bupati Wonogiri Danar Rahmanto (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI-Rencana investasi sorgum atau canthel di Wonogiri selatan masih menunggu investor dari Eropa yang merupakan mitra kerja Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi). Sambil menunggu, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto tengah memetakan lokasi yang sesuai dengan peruntukan tanaman sorgum yakni lahan kering.

Advertisement

“Investor itu mitra Pak Jokowi, jadi kami tinggal menunggu saja. Masyarakat di wilayah Wonogiri selatan seperti Pracimantoro dan Wuryantoro sudah mulai menanam sorgum. Itu mampu menjadi embrio sebelum investor benar-benar masuk ke Wonogiri,” kata Danar saat dijumpai di Komplek GOR Giri Mandala, Jumat (7/9/2012).

Menurut Danar, saat ini budidaya sorgum masih terkendala pasar. Ia yakin saat investor tersebut masuk ke Wonogiri, mampu meningkatkan penjualan sorgum. Ia menyadari saat ini belum ada pengolahan sorgum karena setelah dipanen, maka sorgum langsung dijual. Rencananya, petani akan dilatih untuk teknik pengolahan lahan, penanaman dan pengolahan pasca panen.

“Kami harus memetakan lahan yang sesuai dengan syarat tumbuhnya tanaman sorgum. Selain itu, investor juga masih menghitung nilai ekonominya. Kami pun tidak ingin saat petani panen raya, harga jualnya malah anjlok,” katanya. Terkait kontinyuitas suplai barang yang dikehendaki investor, ia yakin apabila ada pasar yang jelas maka petani siap menanam sorgum.

Advertisement

Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Wonogiri, Guruh Santoso, melalui Kabid Tanaman Pangan, Sutardi, mengatakan tanaman sorgum merupakan tanaman jeda seusai musim tanam (MT) II. Saat itu merupakan puncak kemarau yang sulit ditanami padi karena minimnya air. “Sorgum hanya membutuhkan sedikit air untuk hidup. Bahkan, tanaman itu bisa hidup dari tetesan embun,” ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bupati menemui atase dari Eropa dan Brunai Darussalam yang meninjau ke wilayah di Wonogiri karena topografinya cocok dengan tanaman sorgum. Realisasi untuk kerja sama itu memerlukan lahan 7.000-10.000 hektare yang berupa lahan kering.

Semua bagian tanaman itu bisa dimanfaatkan sehingga tidak ada limbah. Seperti untuk bahan ethanol, pupuk, tepung sorgum dan pakan ternak. Ada lima kecamatan yang disurvei untuk rencana kerja sama itu yakni Wuryantoro, Manyaran, Pracimantoro, Giritontro dan Giriwoyo.

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif