by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Kamis, 7 Oktober 2021 - 09:10 WIB
Esposin, KLATEN — Sebanyak 95 warga asal Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Jatim, berkunjung ke Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Rabu (6/10/2021) pukul 10.30 WIB.
Kehadiran puluhan warga asal Jatim itu untuk belajar mengembangkan agrowisata yang telah dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Pasung, Kecamatan Wedi, sejak 3-4 tahun terakhir.
Berikut lima daya tarik Desa Pasung yang menarik minat warga di luar kabupaten bahkan provinsi berdatangan untuk studi banding.
Baca Juga: Mau Menikah, Calon Pengantin di Pasung Klaten Wajib Tanam Buah-Buahan
Baca Juga: Mau Menikah, Calon Pengantin di Pasung Klaten Wajib Tanam Buah-Buahan
Guna menarik minat petani milenial, Pemdes Pasung ingin memanfaatkan lahan yang ada di desanya sebagai tempat mengembangkan pertanian. Rencananya, agrowisata Desa Pasung di-launching pada 2022.
Baca Juga: Agrowisata Desa Pasung Klaten Punya Koleksi 1.000 Lebih Tanaman Buah
Sumarsono mengatakan di desanya terdapat 4.000 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 14 dukuh atau 26 RT/12 RW. "Untuk teknis penanaman terserah warga yang ingin menikah itu. Mau ditanam sendiri atau dibantu, terserah warga tersebut," katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Blitar yang mendatangi kantor desa di Pasung terdiri dari camat, kepala desa (kades), direktur badan usaha milik desa (BUMDesa), dan anggota Badan Permusyawaratan Daerah (BPD) di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Jatim.
Baca Juga: Mau Menikah, Calon Pengantin di Pasung Klaten Wajib Tanam Buah-Buahan
Begitu tiba di kantor desa, dilakukan pemaparan singkat tentang pengembangan agrowisata di Pasung. Selanjutnya, para tamu tersebut berkeliling di desa setempat guna melihat pengembangan agrowisata di Pasung.
"Terus terang, saya kaget dengan studi banding yang dilakukan Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar ini. Kami merasa masih belum layak dijadikan lokasi studi banding. Tapi, mereka tetap mau ke sini," kata Kepala Desa (Kades) Pasung, Kecamatan Wedi, Sumarsono, saat ditemui Esposin, di desa setempat, Rabu (6/10/2021).
Melalui agrowisata, Pemdes Pasung ingin menularkan cara bagaimana menciptakan wisata yang menarik dengan potensi alam yang minim.
Baca Juga: Agrowisata Desa Pasung Klaten Punya Koleksi 1.000 Lebih Tanaman Buah
Sumarsono mengatakan agrowisata yang dikembangkan di desanya bertujuan menarik kaum milenial agar bersedia terjun ke dunia pertanian. Di Pasung telah memiliki lebih dari 1.000 tanaman buah yang berada di pinggir jalan utama di desa setempat.
Jenis tanaman tersebut, seperti nangka, kelengkeng, mangga, belimbing, jambu. Hingga sekarang, aneka tanaman buah-buahan itu sudah mulai berbuah dan dapat dinikmati warga.
"Sesuai rencana kan baru kami launching di tahun 2022. Tapi, sudah ada yang tertarik ke sini," katanya.
Baca Juga: Round Up: Pasutri Akses Layanan Pijat Plus dan 5 Agrowisata Soloraya
Selain menularkan ilmu agrowisata, lanjut Sumarsono, Pemdes Pasung juga ingin berbagi tentang cara mengembangkan BUMDesa Lumintu yang sudah berdiri sejak tiga tahun lalu. Salah satu unit yang sudah dikelola, yakni Pancingan Tirto Mili.
"Kunjungan teman-teman dari Blitar ini justru semakin memotivasi kami untuk terus berinovasi ke depan. Di dalamnya terdapat pemberdayaan ke warga sekaligus dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PADesa)," katanya.
Baca Juga: Round Up: Pasutri Akses Layanan Pijat Plus dan 5 Agrowisata Soloraya
Sebagaimana diketuhi, di Pasung terdapat 4.000 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 14 dukuh atau 26 RT/12 RW.
"Guna mendukung agrowisata, kami wajibkan ke warga yang ingin menikah untuk menanam dua pohon buah-buahan," kata Sumarsono.