by Ichsan Kholif Rahman - Espos.id Solopos - Kamis, 4 Maret 2021 - 18:10 WIB
Esposin, SOLO -- Satuan Sabhara Polresta Solo kembali menggelar razia pekerja seks komersial atau PSK di Jl Setia Budi, Gilingan, Banjarsari, pada Kamis (4/3/2021) sore.
Dalam razia itu, petugas hanya berhasil menangkap tiga PSK. Diduga, saat penangkapan tiga PSK itu informasi razia langsung menyebar sehingga membuat hasilnya kurang maksimal.
Kasat Sabhara Kompol Sutoyo mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan sebelum penangkapan ada informasi dari media sosial ada aktivitas PSK pada sore hari. Tim Sparta yang bersiaga lantas segera ke lokasi menggunakan sepeda motor serta satu truk Sabhara.
Baca Juga: Kelainan Bayi Tanpa Tempurung Kepala Di Solo Diketahui Sejak 4 Bulan Kandungan
Baca Juga: Kelainan Bayi Tanpa Tempurung Kepala Di Solo Diketahui Sejak 4 Bulan Kandungan
Saat tim razia Polresta Solo menyisir Jl Setia Budi, Solo, tiga PSK tertangkap. “Mereka berada di warung-warung, ada yang duduk di sepeda motor. Kami duga informasi razia penangkapan PSK langsung menyebar ke lokasi lain, jadi kurang maksimal,” paparnya.
Kasat Sabhara memastikan bakal terus merazia para PSK dan pengguna maupun pengedar miras sesuai arahan Kapolresta Solo untuk mewujudkan Solo Bebas Pekat.
Baca Juga: Ayah Bayi Tanpa Tempurung Kepala Di Solo Pilih Tak Bekerja Demi Dampingi Anak
Ia memastikan razia PSK oleh Polresta Solo tidak hanya pada malam hari namun juga waktu lain secara acak. “Kalau ada informasi terkait prostitusi segera beri informasi ke kami. Pasti akan ditindaklanjuti,” paparnya.
Para PSK akan berlatih memasak hingga tata rias selama enam bulan ke depan. Staf Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama Solo, Wiranto, mengatakan sesuai prosedur para PSK yang telah dikirimkan ke Panti Pelayanan Sosial akan menjalani pelatihan selama enam bulan.
Baca Juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala Di Solo Harus Dibantu Oksigen 24 Jam/Hari
Para PSK wajib mengikuti program pelatihan sebelum kembali ke masyarakat. “Berbagai pelatihan kami ajarkan seperi tata boga, tata rias, dan tata busana atau menjahit. Harapannya, setelah kembali ke masyarakat, mereka dapat hidup normal di masyarakat,” papar Wiranto.
Sementara itu, Eks PSK, NN, mengaku sudah empat bulan mengikuti program pelatihan dari pemerintah. Ia mengaku ditangkap petugas di wilayah Kestalan dan langsung dikirim ke panti pelayanan.
“Oleh petugas diajari berbagai macam pelatihan. Alhamdulillah ilmunya banyak, makan juga cukup. Semoga saya segera selesai menyelesaikan program pelatihan,” paparnya.