Langganan

INFO BELANJA : Harga Beras dan Cabai di Solo Melonjak - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Sri Sumi Handayani Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 8 Oktober 2014 - 03:33 WIB

ESPOS.ID - Pedagang menyortir cabe merah di Pasar Legi, Solo. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Esposin, SOLO — Harga sejumlah komoditas perdagangan di pasar tradisional Solo, seperti cabai, bawang, sayur, dan beras mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir. Penyebab kenaikan harga itu di antaranya sebagian wilayah belum panen, buruh panen belum turun ke sawah karena libur Iduladha, musim kemarau, dan lain-lain.

Kenaikan harga komoditas-komoditas perdagangan di pasar tradisional Solo itu bervariasi. Ada komoditas perdagangan yang harganya naik sejak beberapa hari lalu tapi ada juga yang sejak beberapa pekan lalu.

Advertisement

Pantauan Esposin di Pasar Legi, Solo, Selasa (7/10/2014), harga cabai dan bawang naik Rp1.000/kg-Rp11.000/kg, harga sayuran naik Rp500/kg-Rp5.000/kg, dan harga beras naik Rp100/kg. Salah seorang pedagang bawang merah dan bawang putih di Pasar Legi, Sri Rahayu, menuturkan kenaikan harga terjadi sejak sekitar dua pekan lalu.

Dia menduga kenaikan harga bawang karena ketersediaan barangnya terbatas. “Panen mulai menipis. Makanya kami berburu ke wilayah lain yang masih tersedia [stok]. Kami berburu bawang merah ke Probolinggo dan Sukomoro, Nganjuk,” kata Sri Rahayu saat ditemui Esposin di sela-sela merapikan dagangan di Pasar Legi, Selasa.

Harga Cabai Kenaikan harga juga terjadi pada semua jenis cabai, cabai merah rawit dan besar maupun cabai hijau putih dan hijau besar. Kenaikan harga cabai bervariasi Rp1.000-Rp11.000/kg.

Advertisement

Menurut salah seorang pedagang cabai di Pasar Legi, Kati, harga cabai mengalami kenaikan setelah Iduladha. Dia menduga kenaikan harga cabai karena sejumlah wilayah belum panen. Namun, dia menuturkan pula pasokan cabai lancar dan kualitasnya bagus.

“Ini sudah biasa. Mungkin karena enggak panen di beberapa wilayah. Buruh yang panen pun bisa jadi belum turun ke sawah. Ini berpengaruh pada kulakan. Biasanya saya kulak 10 ton kini hanya 1 ton. Stok terbatas tetapi pembeli cukup banyak,” ungkap Kati.

Di sisi lain, harga sejumlah sayur naik Rp500/kg-Rp5.000/kg. Salah satu pedagang sayur di Pasar Legi, Wiwid, mengatakan kenaikan harga sayuran dinilai wajar karena stoknya terbatas. Dia membeli sayuran dari Tawangmangu Karanganyar dan Cepogo maupun Selo Boyolali. Wiwid menjelaskan pembeli sayuran juga tidak terlalu banyak.

Advertisement

“Sebelum Iduladha dan saat Iduladha itu barang [sayuran] selalu habis. Kalau sekarang mulai normal,” ujar dia.

Harga Beras Pemilik Toko Beras Adi Rasa, Moedjianto, mengatakan harga beras naik Rp100/kg-Rp150/kg. Dia menawarkan beras aneka kualitas dengan harga Rp6.500/kg-Rp9.500/kg. Dia menjelaskan harga beras naik sejak satu pekan lalu.

Dia menduga beberapa faktor yang memengaruhi adalah sejumlah masyarakat mengandalkan sawah tadah hujan sehingga tidak panen saat kemarau. Harga beras di tingkat pengecer pun naik, seperti C4 super dari Rp9.000/kg menjadi Rp9.500/kg, dan C4 biasa dari Rp8.500/kg menjadi Rp9.000/kg.

“Panen kurang begitu bagus untuk hasil dan jumlahnya. Tetapi ketersediaan barang terjamin. Saya membeli dari Delanggu, Karanganyar, dan Sragen. Prediksinya tren harga beras akan naik hingga Desember atau bahkan Januari 2015. Tetapi kenaikannya tidak signifikan,” kata Moedjianto saat ditemui Esposin di tokonya, Selasa.

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif