by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Selasa, 8 November 2022 - 17:38 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Sebanyak 84 perwakilan berbagai organisasi masyarakat (ormas), akademisi, hingga sukarelawan di Kabupaten Karanganyar digembleng wawasan kebangsaan pada Selasa (8/11/2022).
Kegiatan tersebut dikemas dalam kemah kebangsaan di Rumah Revolusi Mental Dusun Sumber Bulu, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang. Bupati Karanganyar Juliyatmono mengisi kegiatan yang digelar Pemkab.
Juliyatmono menilai acara ini merupakan upaya Pemkab menumbuhkan rasa kebangsaan dan nasionalisme. Para peserta diharapkan mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jangan mudah terprovokasi sehingga gampang dipecah belah. Mereka itu harus menjaga kerukunan dan saling menghormati," kata Bupati yang karib disapa Yuli itu.
Ia berharap melalui kemah kebangsaan bisa memunculkan semangat bagi penerus bangsa menjaga keutuhan bersama. Kegiatan ini menjadi momentum membangkitkan semangat kebangsaan generasi muda, sekaligus mendorong terhadap kesamaan persepsi dalam kebhinekaan dan toleransi.
Baca Juga: Penguatan Bahasa Indonesia di Pentas Dunia Butuh Sinergi Banyak Pihak
Kabag Kesejahteraan (Kesra) Setda Karanganyar, Ali Qodri, mengatakan kemah kebangsaan kali ini hanya dilaksanakan selama sehari. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya digelar selama dua hari. Hal ini dikarenakan kondisi masih pandemi Covid-19 sehingga dinilai belum memungkinkan dilaksanakan kemah dua hari.
"Kita peramping satu hari dengan pemberian materi wawasan kebangsaan," kata dia.
Dia mengatakan selama sehari, para peserta dibekali berbagai materi kebangsaan dan kebinekaan. Para peserta merupakan organisasi mahasiswa, ormas agama dan lainnya. Dalam kegiatan ini para peserta diharapkan mampu menjadi agen penyebar kesadaran semangat berbangsa dan bernegara, berpedoman Pancasila.
Baca Juga: Siapkan 3 Teropong, UIN Walisongo Semarang Gelar Nobar Gerhana Bulan
"Para peserta diberi pembekalan menghadapi era digitalisasi. Jangan sampai pemuda terbawa paham-paham yang merusak keutuhan bangsa dan negara," katanya.