Langganan

Hari Batik, 50-An Anak Muda Membatik Bersama di Museum Radya Pustaka Solo

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 2 Oktober 2024 - 11:23 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah anak muda mewarnai kain batik dalam acara Membatik Ceria di Museum Radya Pustaka, Solo, pada Rabu (2/10/2024) pagi.

Esposin, SOLO -- Sekitar 50 anak muda mengikuti acara Membatik Ceria di Museum Radya Pustaka, Solo, Rabu (2/10/2024) pagi. Acara tersebut digelar Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Kota Solo itu untuk memperingati Hari Batik Nasional ke-15.

Pantauan Espos, acara tersebut dimulai pukul 09.00 WIB dengan para peserta membatik di citywalk depan Museum Radya Pustaka. Para peserta yang ikut semuanya juga kompak memakai baju batik.

Advertisement

Sebelumnya peserta dibekali sejumlah pengetahuan dasar membatik oleh perwakilan rumah produksi batik Dewi Ratih. Seperti teknik dasar memegang canting, mencanting, dan teknik mewarnai.

Peserta juga menyediakan peralatan membatik untuk para peserta. Mulai dari gawangan, kain batik yang sudah ada polanya, kompor, lilin, canting, alat pewarna, dan pewarna kain.

Advertisement

Peserta juga menyediakan peralatan membatik untuk para peserta. Mulai dari gawangan, kain batik yang sudah ada polanya, kompor, lilin, canting, alat pewarna, dan pewarna kain.

Dengan duduk lesehan di bawah rindangnya pepohonan, peserta tampak begitu antusias menggoreskan canting maupun alat warna pada kain putih berpola. Mereka juga diberi kebebasan mengkreasikan warna maupun canting di kain yang sudah punya pola sekar jagad.

Setelah membatik bersama, para peserta diajak berkeliling ke dalam Museum Radya Pustaka untuk melihat beragam koleksi bersejarah di museum yang sebentar lagi akan menginjak usia 134 tahun tersebut.

Advertisement

Ikut Melestarikan Budaya

Di samping itu sebagai upaya menanamkan kecintaan anak muda terhadap batik yang merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia.

"Dipilihnya Radya Pustaka sebagai lokasi acara juga sebagai upaya kami untuk mengenalkan museum tertua di Indonesia ini kepada anak muda," kata dia saat membuka acara.

Sementara itu, salah satu peserta membatik, Cesya Eka Rahmawati, 17, mengaku tertarik datang ke acara tersebut karena ingin mengetahui cara membatik. Sebab, sebelumnya dia tidak pernah membatik.

Advertisement

"Seumur-umur belum pernah membatik, jadi penasaran ingin tahu caranya. Ternyata seru juga membatik karena sangat menuntut kesabaran ekstra," kata remaja asal Gentan, Sukoharjo, itu saat ditemui Espos di sela-sela acara.

Pada momen Hari Batik ini dia berharap batik semakin dicintai khususnya oleh anak muda, dan tidak ada lagi yang malu untuk memakai busana batik.

Peserta lainnya, Andra Wardana, 22, mengatakan merasa tanggung jawab untuk turut serta melestarikan batik sehingga dia datang ke acara tersebut. Menurutnya, melestarikan batik tidak hanya memakai batik tapi juga harus tahu proses pembuatannya.

Advertisement

"Sebagai generasi masa depan saya merasa ikut bertanggung jawab melestarikan batik. Selain perlu membudayakan memakai batik, bagi saya tahu proses dan bisa membatik juga penting. Agar hak tersebut bisa kita wariskan ke generasi berikutnya," kata dia.

Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini mengaku banyak menemukan hal menarik saat membatik. Terutama saat proses mewarnai.

"Ketika mewarnai itu kreativitas, ketelitian, dan kemampuan memadukan warna itu ternyata sangat diperlukan. Itulah hal yang menantang sekaligus asyik dalam proses membatik," ungkap dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif