by Sri Sumi Handayani - Espos.id Solopos - Sabtu, 10 Oktober 2020 - 15:28 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Satpol PP Kabupaten Karanganyar mengandalkan Satgas Jogo Tonggo untuk membantu mengawasi penyelenggaraan hajatan agar sesuai protokol kesehatan.
Akhir-akhir ini, penyelenggaraan hajatan meningkat tajam. Setidaknya ada 157 hajatan pekan ini di 17 kecamatan di Karanganyar. Dua pekan lalu, hanya 87 hajatan dalam satu pekan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, mengaku kewalahan apabila harus mengawasi seluruh hajatan di 17 kecamatan. "Maka dari itu kami mengandalkan Satgas Jogo Tonggo. Ketuanya [Satgas Jogo Tonggo] pak RW. Kami juga berharap satgas di desa dipimpin kades, kecamatan dipimpin forkopimca, Satgas Jogo Tonggo dihidupkan. Masyarakat yang hendak menyelenggarakan hajatan itu didampingi mengatur sesuai protokol kesehatan," tutur Yopi saat dihubungi Esposin, Sabtu (10/10/2020).
Oknum LSM Resahkan Kades, Bupati Karanganyar Minta Tim Saber Pungli Turun Tangan
Yopi menyampaikan penanganan Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan satgas di tingkat kabupaten. Penanganan harus melibatkan seluruh lini, yaitu mulai dari tingkat RT, RW, desa/kelurahan, hingga kecamatan."Satgas sudah ada di setiap lini itu. Surat, arahan Pak Bupati dalam bentuk regulasi menjadi pedoman Jogo Tonggo, satgas desa dan kecamatan. Hla kalau pak camat diam, Jogo Tonggo diam, ya kami Satpol PP ini tidak mungkin menjangkau ke seluruh wilayah Karanganyar," ujar dia.
Imunisasi Dasar dan BIAS Belum 100%, Bupati Karanganyar: Yang Menolak Dekati dari Hati ke Hati
Sementara itu, data Covid-19 di Karanganyar hingga Jumat (9/10/2020) ada 565 kasus. Dari jumlah itu, 125 pasien di antaranya masih dalam perawatan, 404 sembuh, dan 36 pasien meninggal dunia. Karena penyebaran Covid-19 masih tinggi, Yopi menekankan petingnya kesadaran masyarakat membantu pemerintah menghambat persebaran Covid-19.
"Kalau tidak berupaya bersama, ya percuma. Bagaimanapun cara menekan persebaran Covid-19 butuh kesadaran, tanggung jawab, dan gotong royong warga."