by Kurniawan - Espos.id Solopos - Selasa, 21 Maret 2023 - 21:25 WIB
Esposin, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, disoraki ratusan pelajar saat menggoda jam masuk sekolah di Kota Solo mulai pukul 05.00 WIB.
Sorakan dari para pelajar itu muncul secara spontan gegara orang nomor satu di Kota Bengawan menyatakan akan membuat kebijakan sekolah mulai pukul 05.00 WIB.
Padahal Gibran sekedar bercanda atau ingin menggoda para pelajar yang datang ke tempat itu.
Candaan Gibran itu dilontarkan dalam acara refleksi dua tahun kepemimpinannya yang diberi judul SUA-KARTA Tatap Muka, Kata Anak muda, Selasa (21/3/2023), di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo.
Candaan Gibran itu dilontarkan dalam acara refleksi dua tahun kepemimpinannya yang diberi judul SUA-KARTA Tatap Muka, Kata Anak muda, Selasa (21/3/2023), di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo.
Momentum itu bermula saat seorang pelajar bertanya bagaimana upaya Pemkot Solo membentuk karakter disiplin para pelajar.
Gibran juga ditanya bagaimana langkah-langkah untuk menjaga sopan-santun, atau unggah-ungguh para pelajar di era modern.
Pernyataan Gibran itu langsung mendapat sorakan dari para pelajar, termasuk para master of ceremony atau host acara tersebut.
“Waduh, waduh, waduh. Ini gara-gara kamu ini,” ungkap pembawa acara sambil menyalahkan pelajar yang bertanya.
Para pelajar yang hadir dalam acara itu pun terus bersorak sebagai tanda tidak setuju atas pernyataan Gibran.
Mayoritas dari mereka pun mengangkat tangan saat host bertanya siapa yang tak setuju dengan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 WIB.
“Ada STP untuk mendukung program Pak Menteri Pendidikan, yaitu merdeka belajar. Di situ ada inkubasi UMKM, underwater wheelding, pelatihan cyber security, sekolah gaming, ada Garena juga. Atau yang pingin ngadem, wifi gratis, bisa juga,” tutur dia.
Sementara untuk penanaman nilai-nilai budaya, Gibran menjelaskan, ada revitalisasi Taman Balekambang sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Di tempat itu akan banyak kegiatan berbasis budaya seperti latihan kethoprak, gamelan, dan berbagai budaya lain.
“Ketika kita tidak melupakan budaya, berarti kita juga tidak melupakan unggah-ungguh atau sopan santun,” ungkap dia.
Gibran kembali menggoda para pelajar ketika menanggapi keluhan soal sopir bus Batik Solo Trans (BST) yang diduga ugal-ugalan dan jeda waktu lama.
Saat itu Gibran menyampaikan bus BST harus mulai beroperasi pukul 04.00 WIB, bila kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 WIB diberlakukan. Tapi lagi-lagi dia mendapat sorakan pelajar.
“Kalau masuk jam 05.00 WIB BST siap jam 04.00 WIB,” celetuk dia.