by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Selasa, 1 Juni 2021 - 22:00 WIB
Esposin, SRAGEN -- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrat Sragen bersepakat menjadi penyeimbang pemerintahan Kabupaten Sragen di bawah kepemimpinan Yuni-Suroto.
Kedua parpol itu akan mengkritisi kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen yang tidak berpihak kepada rakyat. Kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan di Kantor DPC Partai Gerindra Sragen.
Pertemuan digadang-gadang menjadi embrio koalisi Partai Gerindra-Demokrat yang disingkat Partai Gede. Munculnya wacana embrio koalisi Gede itu muncul dari fungsionaris Partai Demokrat Sragen, Inggus Subaryoto.
Baca Juga: Stok Kedelai Lokal di Sragen Kosong, Bupati Konsultasi ke Gubernur
Baca Juga: Stok Kedelai Lokal di Sragen Kosong, Bupati Konsultasi ke Gubernur
Inggus memahami Gerindra bukan partai pengusung Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) pada pemerintahan Sragen saat ini yakni pasangan Yuni-Suroto. Atas dasar itulah, Inggus mengajak Gerindra bersama-sama Demokrat membesarkan partai masing-masing.
Inggus juga mengajak untuk mengkritisi kebijakan pemerintah dan berperan sebagai partai penyeimbang yang akhirnya bisa maju bersama pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Sragen Zona Merah Covid-19, Night Market dan Pasar Tiban Tutup Sementara
Fungsionaris DPC Partai Demokrat Sragen lainnya, Suyadi Kurniawan, justru memiliki ide menyatukan Gerindra-Demokrat dalam koalisi Partai Gede (Gerindra-Demokrat) supaya bisa maju dalam pemilu 2024.
Suyadi yang pernah melanglang buana ke sejumlah partai di Sragen berharap Gede bisa mendapatkan masing-masing 10 kursi parlemen pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Bruukk, Tak Ada Hujan atau Angin Rumah Warga Sragen Mendadak Ambruk
Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi menyampaikan silaturahmi ini merupakan roadshow Partai Demokrat yang keempat karena sebelumnya pernah ke PDIP, PKB, dan Golkar. Setelah ini, Budiono juga akan berkunjung ke partai lain, seperti Nasdem, PKS, dan PAN.
“Silaturahmi dengan Gerindra ini awal yang baik untuk komunikasi politik agar bisa bersinergi dan bekerja sama dan saling memberi kontribusi supaya Sragen lebih baik. Kami berdua [Budiono-Wahyu Dwi S] merupakan anak muda. Mengkritisi kebijakan pemerintah itu perlu dan memang harus ada kontrol terhadap eksekutif,” katanya.
Ketua DPC Partai Gerindra Sragen Wahyu Dwi S menyambut baik gagasan Demokrat. Wahyu juga mendukung sebagai partai penyimbang atas kebijakan pemerintahan Sragen di bawah kepemimpinan Yuni-Surtono.
Baca Juga: Polres Sragen Bergerak Testing Covid-19 Dari Hajatan Ke Hajatan, Ada Yang Positif?
Sekretaris DPC Partai Gerindra Sragen, Jumardi, sepakat prinsipnya untuk memajukan Sragen lebih baik. Ia mengamini kebijakan pemerintah yang kurang baik memang harus dikritisi bersama.
Baca Juga: Sempat Keguguran, Begini Kronologi Pengantin Di Sragen Batal Gelar Hajatan Karena Covid-19
Selain itu, ia berharap silaturahmi tersebut bisa menyambung ke 2024 mendatang. “Bisa jadi koalisi karena keluarga itu ada bapak dan ibu. Demokrat, itu ketuanya bapak dan Gerindra itu ketuanya Ibu. Dalam waktu dekat, kami juga akan bersilaturahmi ke Demokrat,” katanya.
Bendahara DPC Partai Gerindra Sragen, Jumari, menambahkan silaturahmi Demokrat ini menjadi motivasi bagi Gerindra untuk berjuang. Ia berharap pertemuan Gede bisa mempererat persaudaraan antara dua partai. “Sepertinya cocok untuk mengusung calon bupati ke depan,” katanya.