by Rudi Hartono - Espos.id Solopos - Senin, 2 November 2020 - 12:03 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Gereja di Wonogiri sudah dibuka untuk beribadah tatap muka. Namun, pengurus gereja membatasi jumlah jemaah dan memperpendek durasi kegiatan.
Pantauan Esposin di Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Wonogiri dekat Alun-Alun Giri Krida Bakti, Minggu (1/11/2020) pagi, jemaah keluar dari area gereja. Mereka memakai masker.
Pastor Paroki Wonogiri atau Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Wonogiri, Romo Yosafat Dhani Puspantoro, memberi salam kepada jemaah yang pulang. Sebelumnya para jemaah beribadah di gereja tersebut.
1.703 WNI di 63 Negara Positif Covid-19, Sudah Sembuh 1.246 Orang
Romo Dhani mengatakan gereja yang dipimpinnya sudah dibuka untuk beribadah tatap muka sejak September 2020. Namun, pihaknya membatasi jumlah jemaah dengan cara menjadwal berdasar kelompok jemaah kecamatan.
Pada kondisi normal jemaah yang beribadah bisa mencapai 500 orang setiap ibadah Sabtu sore dan Minggu pagi. Ibadah di gereja di Wonogiri ini saat pandemi Covid-19 ini dibatasi hanya untuk 100-150 orang/sesi ibadah.
Mereka merupakan kelompok jemaah satu kecamatan. Pada pekan berikutnya giliran kelompok jemaah dari kecamatan lain yang beribadah di Gereja Santo Yohanes Rasul. Begitu seterusnya.
Pada kondisi normal kegiatan ibadah di gereja di Wonogiri tersebut berlangsung selama lebih dari satu jam. Kini durasinya menjadi 45 menit.
Menurut Romo Dhani, jemaah menyambut baik dibukanya gereja di Wonogiri itu setelah ditutup sejak Maret 2020.
Feeder Bus BST Solo Beroperasi Gratis Untuk Penumpang, Operator Kerahkan 230 Sopir
Jemaah gereja tersebut tidak mempermasalkan penerapan aturan pembatasan jumlah peserta dan asal peserta ibadah tersebut. Mereka memahami bahwa kebijakan itu untuk mencegah penularan Covid-19.
“Kami menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sebelum masuk area gereja semua dicek suhu tubunya. Semua jemaah juga wajib bermasker. Kami selalu mengimbau agar sering mencuci tangan. Kami menyiapkan empat tempat cuci tangan,” kata Romo Dhani.