by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 28 Juni 2013 - 11:01 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
SUKOHARJO -- Masyarakat Sukoharjo pecinta seni selama dua hari, Sabtu dan Minggu (29-30/6) menggelar Gamelan Maker Festival II, 2013. Kegiatan yang akan menampilkan 25 grup kesenian tradisional itu akan dilakukan di Lapangan Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Selama dua hari itu juga akan diadakan proses pembuatan gamelan mulai dari ritual timbang bahan baku timah hingga ngelus atau mengikir dan melaras atau menyerasikan bunyi. Penegasan itu disampaikan Ketua panitia Gamelan Maker Festival II, 2013, Joko Ngadimin di rumahnya, di Dukuh Kotakan, Kelurahan Bakalan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jumat (28/6/2013).
“Selama dua hari juga akan disuguhkan gending gamelan menyongsong matahari terbit atau Shang Hyang Bagaskara sedangkan prosesi pembuatan gamelan akan dilakukan selama 24 jam.”
Dijelaskannya, gamelan merupakan alat musik Jawa yang sudah dikenal di dunia. “Sekarang ini, penabuh gamelan tidak hanya didominasi orang Indonesia khususnya Jawa, orang tua tetapi orang mancanegara dan anak-anak muda. Pengenalan gamelan dan gending perlu dilakukan regenerasi sehingga tidak punah. Jika seni atau budaya punah suatu bangsa maka hancurlah bangsa tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ke-25 grup yang akan mengisi festival di antaranya para juara karawitan se-Sukoharjo, gamelan guru-guru, gamelan yang dilantunkan mulai dari anak TK hingga mahasiswa. Juga gamelan yang di-paragani petani, buruh, pedagang, TNI maupun tukang.”
Dia berharap, pemerintah Sukoharjo mau memperhatikan gamelan karena sentral produksi di Mojolaban, Sukoharjo. Wujud perhatian dari pemkab bisa dilakukan dengan pendirian museum atau ruang pamer.