by Bony Eko Wicaksono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 24 Maret 2016 - 14:00 WIB
Esposin, SUKOHARJO – Penyelenggaraan pemilihan Mas dan Mbak Sukoharjo 2016 mengusung tema kepariwisataan sebagai industri pada masa mendatang. Pendaftaran pemilihan Mas dan Mbak Sukoharjo dimulai pada 17 Maret-7 Mei.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (POPK) Sukoharjo, Sri Joko Indarto, mengatakan potensi pariwisata di Sukoharjo cukup besar dan bisa dikembangkan ke depan. Pengembangan sektor pariwisata membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang bisa menciptakan branding Sukoharjo sebagai daerah wisata.
“Kami ingin Mas dan Mbak Sukoharjo yang tergabung dalan Paguyuban Duta Wisata Sukoharjo mampu mem-branding Sukoharjo sebagai daerah wisata di Jawa Tengah. Potensi pariwisata sangat besar terutama kawasan Solo Baru,” kata dia, saat ditemui espos.id di kantornya, Rabu (23/3/2016).
Dia membandingkan kondisi sektor pariwisata di Kota Solo yang hanya mempunyai beberapa objek wisata. Upaya mem-branding Kota Solo sebagai daerah wisata gencar dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Pihak swasta juga turut andil menciptakan branding Kota Solo sebagai daerah wisata. Berbagai event kesenian dan hiburan rakyat digelar kontinyu yang menarik para wisatawan.
Hasilnya, sektor pariwisata di Kota Bengawan berkembang pesat dan menyumbang pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sebenarnya kawasan Solo Baru tak kalah dengan daerah lainnya. Potensi pariwisata di kawasan itu sangat besar dan bisa dikembangkan ke depan,” ujar dia.
Pria yang akrab disapa Indarto ini menuturkan ada persyaratan utama pendaftaran Mas dan Mbak Sukoharjo 2016. Para peserta harus warga asli Sukoharjo yang dibuktikan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sukoharjo.
Peserta pria harus bertinggi badan minimal 170 sentimeter sedangkan perempuan minimal 165 sentimeter. Para peserta bakal mengikuti tes tertulis, wawancara dan bakat minat pada 12 Mei. “Para peserta akan dinilai oleh juri saat mengikuti serangkaian tes. Mereka juga harus menampilkan bakatnya saat dinilai para juri,” papar dia.
Indarto menjelaskan para peserta juga bakal mengikuti berbagai pembekalan selama beberapa hari. Mereka akan diberi pembekalan mengenai tata cara makan atau table manner, public speaking, hingga manajemen perhotelan. Wawasan tersebut sangat diperlukan duta wisata saat mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Jamu.
Sementara pelaksanaan grand final Mas dan Mbak Sukoharjo 2016 bakal digelar pada 21 Mei. “Kemungkinan lokasi pelaksanaan grand final seperti tahun-tahun sebelumnya di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) Kantor Setda Sukoharjo,”ujarnya.
Di sisi lain, seorang warga Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Irawan, 32, mengatakan instansi terkait harus membina Paguyuban Duta Wisata Sukoharjo sebagai salah satu elemen penting pengembangan sektor pariwisata. “Jangan sampai paguyuban [Paguyuban Duta Wisata] mati suri tanpa ada kegiatan apapun. Mereka tetap diperlukan saat event-event tertentu di Sukoharjo,” kata dia.