Langganan

Diawali Kirab, Tradisi Buka Luwur Makam Pantaran Boyolali Digelar Jumat Besok

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 31 Juli 2024 - 15:52 WIB

ESPOS.ID - Flyer informasi agenda tradisi Buka Luwur di Makam Pantaran, Candisari, Gladagsari, Boyolali, yang bakal digelar pada Jumat (2/8/2024). (Istimewa)

Esposin, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Disporapar) bekerja sama dengan warga bakal menggelar tradisi Buka Luwur Makam Pantaran, Candisari, Gladagsari, Boyolali, Jumat (2/8/2024).

Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, menyampaikan buka luwur adalah tradisi mengganti kain mori penutup makam Pantaran. "Tradisi buka lawur digelar setiap tahun pada hari Jumat setelah 20 Muharram, itu sudah digelar rutin," kata perempuan yang akrab disapa Ning tersebut, Rabu (31/7/2024).

Advertisement

Ia menjelaskan tradisi buka luwur bertujuan untuk mendoakan para sesepuh, ngalap berkah, dan mengganti kain penutup makam. Ning mengatakan ada lima makam yang penutupnya diganti yaitu makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi, Dewi Nawangwulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram, dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.

Selanjutnya, Ning menjelaskan tradisi Buka Luwur diawali dengan kirab kain luwur beserta gunungan hasil bumi sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian dilanjutkan penyerahan kain luwur dari bupati/wakil bupati Boyolali kepada juru kunci makam. Bupati/wakil bupati selanjutnya mengganti kain pengganti makam dengan yang baru.

Setelah mengganti kain luwur penutup makam, dilanjutkan tabur bunga, zikir, doa, dan tahlil diikuti ratusan warga yang hadir. "Ditutup tradisi kenduri dan makan bersama dengan tujuan ngalap berkah," ujar dia.

Advertisement

Ning mengatakan tujuan kegiatan buka luwur untuk nguri-uri budaya yang telah ada dan diwariskan turun temurun. Acara tersebut juga berbarengan dengan tradisi Sadranan, sehingga seusai acara Buka Luwur, para warga akan bersilaturahmi.

Sebagai informasi, Syech Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di lereng Gunung Merbabu. Ia dimakamkan di padepokan tempat ia mengajarkan agama Islam. Di sampingnya, terdapat makam istrinya, Dewi Nawang Wulan.

Juru kunci makam, Totok Sunyoto, mengungkapkan tradisi Buka Luwur atau mengganti kain penutup makam alias lurup telah ada sejak ratusan tahun lalu di Pantaran, Candisari, Boyolali. Saat ini, ia tinggal meneruskan tradisi yang telah lama ada itu.

Advertisement

“Buka Luwur itu setiap satu tahun sekali, tiap Sura. Maknanya haul atau penggantian kain lurup penutup nisan ini tadi. Dilakukan tiap Sura setelah tanggal 20, jatuhnya pasti Jumat. Kalau pasarannya enggak pasti,” kata dia pada tradisi Buka Luwur 2023.

Totok menjelaskan para peziarah yang datang ke Makam Pantaran justru kebanyakan dari warga luar daerah seperti Blitar, Bali, Surabaya, Malang, Jakarta, Bandung, Aceh, Medan, Lampung, dan daerah lain.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif