Langganan

Ruas Tol Dioperasikan, Lalu Lintas Klaten-Ngupit Kian Padat

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 22 September 2024 - 22:42 WIB

ESPOS.ID - Kendaraan melintas di ruas Ngupit-Klaten, Minggu (22/9/2024) siang. Kondisi arus lalu lintas di jalan provinsi itu kian padat sejak tol Solo-Jogja segmen Kartasura-Klaten dioperasikan.

Esposin, KLATEN – Arus lalu lintas di jalan raya Klaten-Ngupit kian padat sejak jalan tol Solo-Jogja segmen Kartasura-Klaten dioperasikan mulai Jumat (20/9/2024) dini hari. Kepadatan arus lalu lintas terutama yang mengarah ke wilayah Kota Klaten dari Gerbang Tol (GT) Ngawen di Desa/Kecamatan Ngawen, Klaten. Lokasi keluar-masuk GT Klaten berada di jalan Klaten-Ngupit atau jalur alternatif Klaten-Boyolali wilayah Desa/Kecamatan Ngawen tepatnya di dekat KUA Ngawen. Sebelum tol dioperasikan, jalan arteri Klaten-Ngupit yang berstatus jalan provinsi menjadi perlintasan untuk kendaraan pribadi hingga truk pengangkut material galian C.

Berdasarkan pantauan Minggu (22/9/2024) siang, antrean kendaraan terlihat di pintu tol, untuk kendaraan yang hendak masuk tol Solo-Jogja maupun keluar. Sementara itu, di persimpangan antara akses ke GT Ngawen dengan jalan arteri kini dilengkapi traffic light. kendaraan didominasi mobil pribadi terlihat antre di traffic light keluar tol menuju jalan arteri. Rata-rata kendaraan keluar tol menuju ke selatan atau ke kota Klaten. Penumpukan arus terlihat dari persimpangan GT tol menuju ke arah kota di jalan Klaten-Ngupit. Selain kendaraan pribadi, terlihat truk pengangkut material galian C yang melaju dari arah Ngupit di jalan raya Ngupit-Klaten. Di persimpangan Hutan Kota Gergunung Klaten, petugas Dishub mengatur arus lalu lintas.

Advertisement

Untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang keluar tol menuju jalan arteri, petugas Dishub memasang rambu penunjuk jalur alternatif menuju Jogja. Kendaraan yang keluar tol dan hendak menuju Jogja diarahkan ke utara atau persimpangan Pasar Totogan Klaten. Di simpang empat Pasar Totogan, pengendara diarahkan menuju ke ruas yang mengarah ke Gayamprit. Dua hari sebelumnya atau Jumat-Sabtu (20-21/9/2024), kendaraan besar seperti truk dan bus keluar dari GT Klaten. Namun, jumlahnya berkurang banyak pada Minggu (22/9/2024) setelah petugas memasang rambu yang mewajibkan bus dan truk keluar tol melalui GT Polanharjo.

Salah satu warga Desa/Kecamatan Ngawen, Diyan, 38, mengungkapkan kepadatan arus lalu lintas di jalan Klaten-Ngupit terutama terjadi antara titik keluar-masuk GT Klaten hingga Kelurahan Gergunung. Dia juga mengungkapkan kepadatan terlihat di jalur menuju GT Klaten dari akses masuk hingga pintu tol. “Kalau setahu saya kemarin pulang kerja [Sabtu (21/9/2024) siang] kondisinya sangat padat baik dari arah exit tol hingga Gergunung maupun dari arah Gergunung hingga exit tol,” kata Diyan saat berbincang dengan espos.id di Ngawen, Minggu (22/9/2024).

Diyan memperkirakan kepadatan lalu lintas itu salah satunya bisa terjadi lantaran banyak orang penasaran melintas jalan tol Solo-Jogja seksi 1.1 atau segmen Kartasura-Klaten yang baru saja diresmikan. Apalagi, tarifnya yang diberlakukan masih Rp0 selama 14 sejak dioperasikan pada Jumat (20/9/2024). “Tetapi dilihat nanti selama dua pekan ke depan seperti apa. Karena juga banyak teman saya yang penasaran melintas tol Solo-Jogja,” kata Diyan.

Advertisement

Kabid Lalu Lintas Dishub Klaten, Kodartiko Aji Prabowo, menjelaskan petugas tol memasang rambu perintah yang mewajibkan kendaraan besar seperti bus dan truk turun melalui GT Polanharjo. Pemasangan rambu itu dilakukan atas evaluasi dari Polres dan Dishub Klaten. Pemasangan rambu tersebut membuahkan hasil. “Lalu lintas hari ini [Minggu (22/9/2024)] hampir tidak ada armada besar atau sumbu roda 3 keluar di GT Klaten,” kata Aji.

Aji mengungkapkan meski sudah berkurang banyak, petugas Dishub masih ditempatkan di lokasi persimpangan jalan Klaten-Ngupit yang berstatus jalan provinsi. “Antisipasi lain apabila kendaraan sumbu roda 3 [kendaraan besar] masih ada yag kelaurga dari GT Klaten, kami arahkan keluar dari jalan provinsi ke jalan arteri atau jalan nasional [jalan raya Solo-Jogja] oleh anggota Dishub yang bertugas di setiap simpang,” jelas Aji. Lebih lanjut, Aji mengungkapkan dampak lalu lintas pasca pengoperasian tol Solo-Jogja segmen Kartasura-Klaten menjadi bahan evaluasi. “Selanjutnya kami agendakan forum lalu lintas terkait langkah-langkah untuk menyelesaikan dampak tersebut,” kata Aji.


Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif