by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Kamis, 26 November 2020 - 19:15 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Kubu pasangan calon Bupati Wonogiri nomor urut satu, Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo klaim saat ini masih terjadi polarisasi di Wonogiri.
Hal itu disampaikan oleh Hartanto dalam debat publik yang diselenggarakan oleh KPU Wonogiri di Hotel Best Western, Sukoharjo, Kamis (26/11/2020).
"Saat ini kesannya warga terbagi ke beberapa kelompok atau masih ada pengelompokan di tengah masyarakat. Kelompok ini orangnya ini, kelompok itu orangnya itu. Antara satu dan yang lainnya masih kurang bersatu," kata Hartanto.
Menanggapi pernyataan Harjo, calon Bupati Wonogiri nomor urut dua, Joko Sutopo (Jekek), mengatakan bahwa asumsi atau perspektif dari seseorang tidak selamanya bisa dipertanggungjawabkan. Selama pemerintahannya, ia mengaku sudah menjamin keadilan bagi masyarakat.
Selain itu, setiap kebijakan yang dikeluarkan tanpa ada diskriminasi kepada salah satu pihak atau kelompok. Bahkan, Jekek sejak dirinya mulai memimpin Wonogiri, fungsi Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri menjadi lebih terbuka bagi seluruh kalangan.
"Pendapa kami buka seluas-luasnya untuk seluruh agama, komunitas dan organisasi untuk melakukan kegiatan sosial atau aktivitas. Sehingga ada wahana dan suasana baru. Ini satu fakta bahwa kami tidak melakukan diskriminasi kepada salah satu kelompok," kata dia.
Sebelum pemerintahannya, menurut Jekek, pendapa jarang digunakan untuk kegiatan sosial, seminar atau aktivitas lain dari suatu kelompok. Setelah kepemimpinannya, pendapa dijadikan tempat untuk melakukan ekspresi dari berbagai kelompok.
"Menjamin terselenggaranya kebijakan tanpa adanya diskriminasi merupakan representasi tugas dan tanggung jawab pemerintah. Maka kami perhatikan betul masalah ini," kata Jekek.