Langganan

Cetak Rekor, Sehari 7 Pasien Positif Covid-19 di Sukoharjo Meninggal Dunia - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 26 Desember 2020 - 12:52 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi proses pemakaman pasien Covid-19 (Istimewa)

Esposin, SUKOHARJO -- Kabar duka datang dari Sukoharjo, sebanyak 7 pasien positif Covid-19 meninggal dunia hanya dalam waktu sehari pada Jumat (25/12/2020).

Kabar ini mencatatkan rekor tertinggi kasus meninggal dunia dalam sehari di Kabupaten Makmur ini. Informasi yang dihimpun Esposin, Sabtu (26/12/2020), jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah tujuh orang dari 136 orang menjadi 143 orang.

Advertisement

Tiga dari tujuh pasien meninggal dunia tersebut berasal dari Kecamatan Tawangsari.

10 Berita Terpopuler : Kebakaran Indekos di Gembongan Tewaskan 3 Orang

Advertisement

10 Berita Terpopuler : Kebakaran Indekos di Gembongan Tewaskan 3 Orang

Sementara itu, tujuh pasien positif yang meninggal dunia dimakamkan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Sebagian pasien ini tercatat memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Kondisi ini menjadi perhatian serius Satuan Tugas (satgas) Penanganan Covid-19 Sukoharjo untuk menekan angka kematian atau mortality rate pasien positif.

Advertisement

Asale Kali Talang Klaten, Nama Diambil dari Deretan Batu Berbentuk Saluran Air

Pekerjaan Rumah

Yunia menyebut angka kematian pasien positif Covid-19 di Sukoharjo menjadi salah satu pekerjaan rumah dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Tingginya pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia memengaruhi tingkat risiko penularan Covid-19 di setiap daerah. Sukoharjo sempat berstatus zona merah atau tingkat risiko tinggi persebaran pandemi Covid-19 pada bulan lalu.

Kini, tingkat risiko persebaran Covid-19 di Sukoharjo turun menjadi risiko sedang atau orange.

Advertisement

Round Up Peristiwa Kebakaran Rumah Indekos Gembongan Kartasura

“Manajemen tata kelola penanganan pasien positif di rumah sakit dievaluasi secara berkala. Pasien positif dengan gejala membutuhkan penanganan khusus untuk meningkatkan imunitas tubuh,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan telah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 di Sukoharjo untuk mencegah pasien positif yang meninggal dunia terus bertambah.

Advertisement

Hal itu dilakukan guna meningkatkan tata kelola penanganan pasien positif sekaligus antisipasi lonjakan pasien positif. “Kami minta agar setiap rumah sakit rujukan Covid-19 menambah bed atau bangsal untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif,” ujar dia.

Advertisement
Tika Sekar Arum - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif