by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Minggu, 29 Januari 2023 - 17:27 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Keberadaan coffeshop atau kedai kopi di Wonogiri belum sampai berumur satu dasawarsa namun saat ini bukan hal sulit menemukan tongkrongan asyik sambil ngopi di Kota Sukses.
Pantauan Esposin di Google Maps untuk area Wonogiri kota saja, ada lebih dari 10 kedai kopi dengan jarak antarkedai tidak terlalu jauh. Bahkan ada yang hanya berjarak 250 meter. Kedai-kedai itu menjadi bagian dari perkembangan budaya di Wonogiri.
Roaster sekaligus pemilik Kedai Kopi Toejoe-Toejoe, Feri Setyo Caroko, saat berbincang dengan Esposin, Sabtu (29/1/2023) malam, mengatakan banyak kedai kopi bermunculan di Wonogiri selama sewindu terakhir ini.
Beberapa masih eksis sampai sekarang, tetapi ada pula yang sudah tenggelam. Kedai Kopi Toejoe-Toejoe menjadi penanda kemunculan kali pertama kedai kopi yang menjadi tongkrongan asyik anak-anak muda di Wonogiri pada 2015 silam.
Beberapa masih eksis sampai sekarang, tetapi ada pula yang sudah tenggelam. Kedai Kopi Toejoe-Toejoe menjadi penanda kemunculan kali pertama kedai kopi yang menjadi tongkrongan asyik anak-anak muda di Wonogiri pada 2015 silam.
Kala itu, belum banyak orang Wonogiri tahu tentang kopi. Saat awal-awal membuka kedai, banyak orang yang datang ke sana masih awam dengan istilah-istilah di dunia perkopian. Tidak jarang Feri mesti menjelaskan kepada para pelanggan soal kopi.
Menurut dia, saat ini minum kopi sudah mulai menjadi bagian dari gaya hidup atau budaya sejumlah warga Wonogiri. Hal itu terbukti dengan kemunculan kedai kopi baru tanpa menggeser atau menenggelamkan kedai kopi lama.
Masing-masing kedai sudah memiliki pelanggan. Mereka yang datang ke kedai pun dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga para pengusaha. "Saat itu mencari biji kopi tidak semudah seperti sekarang. Hanya ada beberapa produk kopi di Indonesia, belum ada kopi Wonogiri," kata Feri.
Kedai kopi lainnya yang tak kalah asyik sebagai tongkrongan anak-anak muda Wonogiri adalah Kedai Kopi Wonogirich. Sang pemilik, Yosep Bagus Adi Santoso, mengatakan kedai kopinya menggunakan kopi lokal.
Bagus bahkan berani menyebut 95% kopi yang ia gunakan di Kedai Kopi Wonogirich merupakan kopi Wonogiri. Ia mulai membuka kedai kopi di Wonogiri sejak 2018 lalu.
"Bisa dikatakan 95% persen kopi di Wonogirich itu kopi Wonogiri. Sisanya dari luar. Selain digunakan sendiri di kedai saya, saya juga menyuplai kopi Wonogiri ke beberapa kedai, baik di Wonogiri maupun luar Wonogiri,” kata Bagus kepada Esposin, Minggu (29/1/2023).
Menurut dia, saat ini sedikitnya ada lebih dari 40 kedai kopi di seluruh wilayah Wonogiri. Banyak di antara kedai-kedai itu yang sudah menggunakan kopi Wonogiri.
Hal itu lantaran kualitas kopi Wonogiri dinilai tidak kalah dengan kopi-kopi dari daerah lain. Terlebih kopi jenis robusta yang memang sudah banyak diproduksi petani-petani Wonogiri seperti di Jatiroto, Puhpelem, dan Girimarto.
Tak jarang, kedai ini menjadi favorit menongkrong para muda-mudi pencinta kopi.
Dapat dibilang kedai kopi ini menjadi salah satu kedai kopi paling instagramable di Wonogiri.
Sedangkan menu kopi andalan di kedai kopi ini adalah Tuan Kopi Susu.