by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Sabtu, 10 Oktober 2020 - 11:16 WIB
Esposin, KLATEN – Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng) mengecek kemungkinan ada atau tidaknya struktur candi di kawasan perkebunan Dukuh Jaden, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten.
Pengecekan dilakukan menggunakan alat ground penetrating radar (GPR). Pengecekan dilakukan menyusul banyaknya temuan batuan candi kawasan perkebunan wilayah Jaden yang selama ini dipenuhi tanaman keras serta tanaman hortikultura seperti pepaya.
Ada batuan candi yang dibiarkan tertumpuk dan tertimbun gundukan tanah. Ada pula yang ditata menjadi talut kebun. Penelusuran potensi struktur candi yang dimungkinkan masih tertimbun tanah dilakukan pada salah satu lahan tanah kas desa yang belum ditanami pada Jumat (9/10/2020).
Ngeyel Tak Taati Protokol Kesehatan, Warung Angkringan di Sragen Didenda Rp100.000
Ngeyel Tak Taati Protokol Kesehatan, Warung Angkringan di Sragen Didenda Rp100.000
Pohon sengon yang sebelumnya memenuhi perkebunan tersebut ditebangi belum lama ini. Rencananya, lahan itu segera ditanami pepaya oleh penyewa lahan.
Ada salah satu pohon sengon yang urung ditebang dengan akar mengikat bebatuan candi yang terpendam tanah.
“Jadi GPR ini nanti mengetes kandungan yang ada di wilayah Jaden. Mumpung belum ditanami pepaya, kami melakukan pengetesan. Ini menjadi salah satu cara untuk menekan biaya. Makanya kami langsung datangkan alat ke sini,” ungkap Deny saat ditemui wartawan di sela pengecekan, Jumat.
Oknum LSM Resahkan Kades, Bupati Karanganyar Minta Tim Saber Pungli Turun Tangan
Soal kemungkinan ada situs candi di wilayah Jaden, Deni mengatakan sangat memungkinkan. Hal itu menyusul banyaknya temuan bantuan candi yang tersebar ke berbagai wilayah di lahan perkebunan wilayah Jaden.
Diperkirakan, situs candi di wilayah Jaden dibangun pada masa Mataram Kuno abad ke-9 hingga ke-10.
“Kalau memang situs sudah ditemukan, kami akan melakukan penggalian. Tentu kami akan menyewa lahan ketika benar-benar dilakukan penggalian tersebut. Setelah ditemukan situs, batuan-batuan lepas dikumpulkan di situs,” urai dia.
Hari Pertama, Begini Jalannya Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka SMPN di Klaten
Temuan batuan candi di wilayah Jaden menyebar setidaknya di empat lokasi kawasan perkebunan. Ada batu struktur candi, yoni, hingga arca Nandi. Selama ini, batu-batuan itu dibiarkan oleh warga.“Saya tidak tahu sejarahnya seperti apa. Batu-batu ini sudah ada di kebun selama bertahun-tahun,” kata salah satu warga Jaden, Pungkurdi.
Ini Lho Aksi Manusia Silver yang Bikin Resah Pengguna Jalan di Klaten
Sulis mengatakan GPR dioperasikan dengan digerakkan pada satu arah secara perlahan. Gelombang yang terpantul tercatat pada tablet yang sudah terkoneksikan dengan GPR.
“Alat bisa diatur panjang gelombangnya seberapa dan pancaran gelombangnya. Kedalaman yang bisa terdeteksi maksimal 10 meter,” jelas dia.