Langganan

Bocah Sragen Penderita Jantung Bocor Harus Antre 6 Bulan Untuk Operasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Senin, 17 Januari 2022 - 22:13 WIB

ESPOS.ID - Quinsha alias Khandita Ayu Kencana, bocah asal Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, yang divonis menderita jantung bocor. (Istimewa/Dokumentasi Lazismu Sragen)

Esposin, SRAGEN — Bocah empat tahun asal Dukuh Geneng, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Quinsha alias Khandita Ayu Kencana, yang divonis jantung bocor harus antre empat sampai enam bulan ke depan untuk menjalani operasi di Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Di satu sisi, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen telah menyalurkan donasi para donatur kepada keluarga bocah tersebut setiap bulan untuk membeli obat serta memberikan layanan ambulans untuk kontrol ke RSUD Dr. Moewardi Solo setiap bulan.

Advertisement

Ibu Quinsha, Siti Hodiyah Rusmana, 32, menjelaskan anaknya harus antre empat sampai enam bulan karena banyak pasien antrean operasi dari seluruh Indonesia di PJT RSCM Jakarta. Mereka pulang ke Bumiaji setelah mendaftar dan periksa dokter di Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Divonis Jantung Bocor, Anak Yatim Sragen Ini Butuh Bantuan 

“Kami pulang untuk menunggu jadwal operasi itu. Nah habis pulang dari Jakarta, putri saya kan enggak bisa kecapaian. Langsung batuk, pilek, demam,” kata dia kepada Esposin, Senin (17/1/2022) petang.

Dia menjelaskan Quinsha biasa berobat ke salah satu dokter spesialis anak di Sragen saat merasakan gejala sakit akibat kecapaian. Sedangkan kontrol rutin biasa dilakukan di RSUD Dr. Moewardi setiap bulan.

Advertisement

Quinsha berangkat ke Jakarta setelah mendapatkan rujukan dari RSUD Dr. Moewardi untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Adapun buah hatinya menjalani perawatan intensif sejak 2,5 tahun terakhir.

Baca Juga: Bocah Sukoharjo Penderita Jantung Bocor Mulai Dapat Penanganan Medis

“Saya ada BPJS mandiri. Di Moewardi ada Gedung Wijaya Kusuma enggak bayar, gratis karena ada BPJS. Cuma empat bulan ini pindah ke Gedung Cendana. Di Cendana ada biaya tambahan Rp150.000. Bisa langsung ketemu dokter spesialisnya. Kalau gedung Wijaya enggak bisa ketemu dokternya. Gonta-ganti dokternya," paparnya.

Bantuan Lazismu

Rusma mengaku telah dibantu Lazismu Sragen berupa dana Rp500.000 per bulan serta bantuan ambulans untuk kontrol ke RSUD Dr. Moewardi setiap bulan serta diantarkan ke Jakarta. Uang yang diterima setiap bulan untuk membeli susu khusus secara daring karena di Sragen tidak ada. Selain itu untuk periksa dokter spesialis anak di Sragen.

Dia menjelaskan para donatur Lazismu Sragen membantunya dalam upaya pengobatan bagi putrinya. Dia berharap putrinya segera sembuh serta bisa bermain dengan anak-anak lain seusianya.

Baca Juga: Kapolres Sukoharjo Turun Langsung Bantu Bocah Penderita Jantung Bocor

Advertisement
Direktur Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengatakan lembaganya kadang memberikan tambahan bantuan di luar bantuan rutin bulanan untuk berobat Quinsha kepada dokter spesialis anak di Sragen saat bergejala. Petugas ambulans Lazismu Sragen mengantar dan menunggu di Jakarta sampai Rusma pulang ke Bumiaji.

“Kami dari Lazismu memang berazam [bertekad] membantu Khandita sampai sembuh. Ketika ada kebutuhan di luar rutinan ya tetap kami berikan,” jelasnya.

Adapun warga yang ingin membantu kesembuhan Quinsha dapat mentransfer ke nomor rekening atas nama Lazismu Sragen dengan BSI Zakat 2019-144-160, BSI Infak 713-3000-008, BSI Kemanusiaan 104-8346-665, Bank Muamalat 527-0005-200, Bank Jateng Syariah 60-42000-240. Konfirmasi pembayaran dapat melalui nomor telepon 085100000098.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif