by Indah Septiyaning W. - Espos.id Solopos - Minggu, 11 Oktober 2020 - 13:10 WIB
Esposin, SUKOHARJO-- Ratusan warga ramai-ramai memadati sepanjang aliran air Dam Colo Nguter pada Minggu (11/10/2020). Tak hanya dari Sukoharjo, warga luar daerah berdatangan untuk mencari ikan seiring penutupan pintu air yang dilakukan tepat pukul 06.00 WIB.
Berkah panen ikan ini menjadi ritual tahunan bagi warga tatkala pintu air ditutup. Berdasarkan pantauan Esposin di lokasi, sepanjang aliran air Dam Colo baik sisi timur maupun Barat dipenuhi warga yang mencari ikan. Mereka mencari ikan dengan menggunakan berbagai alat seperti jaring, jala, stroom, atau sekadar menggunakan jala kecil.
Sejumlah warga yang dijumpai di lokasi mengaku sudah menunggu sejak pukul 05.00 WIB untuk bisa mencari ikan saat pintu air Dam Colo Nguter ditutup pukul 06.00 WIB.
“Saya datang sejak pukul 05.30 WIB meski mulai turun ke air baru sekitar pukul 06.00 WIB atau tepat setelah pintu air ditutup,” ujar warga Pengkol, Nguter, Adi Putra, 35.
Warung dan Kandang Ayam di Sragen Juga Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
“Saya datang sejak pukul 05.30 WIB meski mulai turun ke air baru sekitar pukul 06.00 WIB atau tepat setelah pintu air ditutup,” ujar warga Pengkol, Nguter, Adi Putra, 35.
Warung dan Kandang Ayam di Sragen Juga Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Adi datang bersama delapan rekannya langsung mencari ikan di aliran Dam Colo Timur. Dia mencari ikan secara tradisional menggunakan jala. Hasil panen ikan yang didapat selain dikonsumsi sendiri dan sebagian di jual. Harga jual ikan tersebut bervariasi dari Rp15.000 sampai Rp20.000 per kilogram (kg)."Tergantung jenis ikannya. Paling banyak dapat ikan patin, wader sama lele," kata dia.
"Sampai siang ini sudah dapat enam kilogram. Nanti hasilnya dijual sama istri saya," katanya.
Ditutup 11 Oktober, Pengelola Pastikan Debit Air Dam Colo Sukoharjo Tak Dikurangi
Rata-rata ikan yang didapatnya jenis tawes putih. Untuk jenis lain seperti jambal, lele, jarang didapat. Ikan hasil tangkapannya pun langsung laku dia jual. "Saya jual Rp20.000 per kilogram,” ujarnya.Aliran Dan Colo Timur dan Barat di wilayah Nguter, Kabupaten Sukoharjo resmi ditutup 11 Oktober pukul 06.00 WIB. Penutupan pintu air mundur 10 hari dari jadwal semula direncanakan pada 1 Oktober nanti.
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto mengatakan penutupan pintu air mundur menjadi tanggal 11 Oktober sebagai upaya penyelamatan tanaman petani di sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar dan Sragen yang dialiri Dam Colo Timur. Kemudian penyelamatan lahan pertanian di aliran Dam Colo Barat terutama di wilayah Klaten. Hal ini lantaran tanaman padi di wilayah tersebut baru berusia satu hingga dua bulan sehingga masih membutuhkan air.
Keren Banget! Ini Cara Warga Serengan Solo agar Dagangan Semua UMKM Laku
"Rencana awal sesuai jadwal sebelumnya penutupan pintu air dilaksanakan pada 1 Oktober. Namun setelah melihat kondisi di lapangan terlihat tanaman padi petani masih sangat membutuhkan air dari suplai Dam Colo, Nguter. Jadi baru ditutup tanggal 11 Oktober tepat pukul 06.00," kata dia.Jigong mengatakan pintu air Dam Colo ini ditutup selama satu bulan. Artinya 11 November pintu air sudah dibuka dan diharapkan seluruh petani bisa melakukan tanam padi serentak. Dengan demikian di tahun depan petani di aliran Dam Colo bisa menuai panen padi tiga kali. Tak seperti tahun lalu dimana pembukaan pintu air dilakukan akhir tahun karena musim kemarau panjang. Kondisi ini membuat musim tanam mundur di awal tahun.