Langganan

BENCANA ALAM KLATEN : Wilayah Klaten Rawan Puting Beliung, Ini Petanya! - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Chrisna Chanis Cara Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 9 Oktober 2014 - 03:09 WIB

ESPOS.ID - Tower di Kantor Kecamatan Karanganom roboh, Senin (4/11/2013). (Shoqib A/JIBI/Solopos)

Esposin, KLATEN—Anomali cuaca yang berdampak pada cuaca ekstrem menjadi perhatian dalam peralihan musim tahun ini. Angin l puting beliung diprediksi mengancam sejumlah wilayah di Klaten pada awal masa pancaroba hingga musim penghujan.

Informasi yang dihimpun Esposin, Rabu (8/10/2014), ancaman puting beliung diperkirakan merata di wilayah Kota Bersinar. Hal itu merujuk perbedaan tekanan angin akibat kondisi geografis Klaten yang diapit pegunungan.

Advertisement

Melihat kasus yang terjadi pada tahun lalu, sedikitnya ada tujuh kecamatan yang perlu kewaspadaan ekstra saat peralihan musim. Kecamatam tersebut yakni Prambanan, Jatinom, Wedi, Bayat, Trucuk, Tulung hingga Klaten Kota.

“Wilayah-wilayah tersebut menjadi korban puting beliung pada musim hujan akhir tahun lalu hingga awal tahun ini,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Peralihan Cuaca

Advertisement

Sri mengatakan dampak peralihan cuaca mulai dirasakan di sejumlah wilayah awal Oktober ini. Menurut Sri, sudah ada kejadian rumah roboh di Beteng, Jatinom dan Kalikebo, Trucuk, akibat angin kencang.

Pihaknya memperkirakan kondisi tersebut bakal berlangsung hingga musim hujan awal tahun depan. “Puting beliung biasanya ditandai dengan cuaca panas yang tidak biasa, adanya kumpulan awan dan bergoyangnya ranting karena angin kencang,” urainya.

Pihaknya meminta warga waspada dengan mengetahui tanda-tanda terjadinya puting beliung. Di sisi lain, Sri mendorong upaya pemotongan pohon dan ranting yang dirasa membahayakan saat angin kencang. Menurut Sri Winoto, bencana puting beliung tahun lalu telah menimbulkan puluhan korban luka dan kerugian mencapai ratusan juta.

Advertisement

“Setidaknya ada 30 kasus puting beliung pada musim penghujan lalu. Untuk tahun ini, sudah ada 14 kejadian rumah roboh akibat angin kencang, longsor hingga gempa.”

Camat Wedi, Himawan, saat ditemui, mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk antisipasi bahaya puting beliung. Menurut Camat, ancaman berupa pohon tumbang hampir selalu ada saat peralihan musim di wilayahnya.

“Desa-desa yang rawan angin kencang biasanya di Kalitengah, Pandes, Melikan dan Pacing. Saat ini kami masih menunggu instruksi Pemkab untuk upaya antisipasi seperti pemangkasan ranting pohon. Fokusnya yang berada di sekitar permukiman,” tandasnya.

Peta rawan puting beliung di Klaten 1. Hampir merata di semua wilayah 2. Kasus tahun lalu berada di Trucuk, Prambanan, Wedi, Bayat, Jatinom, Klaten Kota, Tulung Jumlah kasus puting beliung tahun lalu : 30 kasus Kerugian : ratusan juta

Tanda-tanda awal puting beliung 1. Cuaca panas yang tak biasa (bikin gerah) 2. Terlihat kumpulan awan berlapis 3. Ranting bergoyang karena angin kencang 4. Terjadi siang atau sore hari

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif