by Redaksi - Espos.id Solopos - Rabu, 22 Februari 2012 - 17:07 WIB
Menurut informasi yang dihimpun Esposin dari warga sekitar, air meluap dan menggenangi lokasi itu setinggi lutut orang dewasa. Saat berita ini diturunkan, air berangsur-angsur surut.
Sebelumnya, sekitar pukul 08.00 WIB, giliran warga Desa Pringanom dan Pilang, Masaran, digegerkan luapan air yang datang tiba-tiba. Air menggenangi sejumlah areal persawahan di kedua desa. Bahkan air meluap hingga ke jalan penghubung antara Kecamatan Masaran dan Plupuh.
“Saya nekat lewat sini. Lah memang mau lewat mana? Enggak apa-apa jalan pelan-pelan. Saya dari Gondang mau ke Sari. Ini sudah biasa. Jadi enggak apa-apa,” ujar Jarwati saat ditemui Esposin tengah melintas di jalan yang tergenang air, Rabu.
Di lokasi kejadian, sejumlah petugas dari Polres Sragen maupun Polsek Masaran terjun ke lapangan membantu warga yang berusaha melintasi genangan air. Selain itu, mereka juga mengarahkan sejumlah pengendara untuk memutar balik. Camat Masaran, Wisarto Suddin, yang dihubungi Esposin menjelaskan kejadian tersebut sudah biasa. Menurutnya, warga sudah hapal dengan kondisi tersebut.
Saat ditanya tentang kondisi padi di sawah yang tergenang air, Wisarto menuturkan tidak menjadi masalah apabila air segera surut. Namun saat ditanya berapa hektar sawah yang tergenang air, Wisarto tidak dapat menyebutkan jumlah pasti.
“Ini sudah berangsur-angsur surut. Kalau segera surut, petani tidak mengalami puso tetapi kalau terus-terusan tergenang, bisa puso. Petani sudah terbiasa dengan kondisi itu. Nanti kalau memang puso, kami akan melakukan tindakan khusus. Kami akan melaporkan kepada dinas terkait supaya mendapat solusi,” pungkasnya.
(JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani)