by Kurniawan - Espos.id Solopos - Kamis, 24 Maret 2022 - 19:01 WIB
Esposin, SOLO -- Rencana penyelenggaraan Semarak Ramadan 2022 di sepanjang koridor Jl Jenderal Sudirman atau Jensud, Solo, diakui rawan memicu munculnya kerumunan warga. Untuk itu Polresta Solo telah menyiapkan sederet langkah antisipasi terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam acara itu.
Hal tersebut disampaikan Kabag Ops Polresta Solo, Kompol Sutoyo, saat diwawancarai wartawan, Kamis (24/3/2022). “Tentu dengan pernik-pernik islami atau bentuk ketupat maupun lampu ting dengan tulisan asmaul husna dan pesan-pesan Islami akan menjadi perhatian warga, sehingga langkah kami, TNI/Polri dan Pemkot sudah membuat langkah antisipasi,” ujarnya.
Apalagi, menurut Sutoyo, lampu-lampu hias dinyalakan setiap hari mulai pukul 17.30 WIB hingga menjelang Salat Isya. Setelah waktu Salat Isya dan tarawih, lampu-lampu itu dinyalakan kembali hingga pukul 22.00 WIB.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Koridor Jl Jend Sudirman Solo Dihias Lampion
Semarak Ramadan 2022 rencananya berlangsung selama sebulan tepatnya mulai 1 April 2022 hingga 9 Mei 2022. Sepanjang Jl Jenderal Sudirman, Solo, akan dihias dengan pernik-pernik islami untuk menyemarakkan datangnya bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Area yang dihias pernik-pernik meliputi Jl Jensud Solo hingga kawasan Pasar Gede. Di depan Kompleks Balai Kota Solo akan dipasang replika masjid dan beduk sebagai daya tarik masyarakat. Namun pelaksanaan acara itu, menurut Sutoyo, tetap harus mengikuti prokes mengingat situasi dan kondisi Solo yang masih pandemi Covid-19.
Baca Juga: Semarak Ramadan 2022, Kawasan Jensud Solo Akan Dihias Lampion
Targetnya jangan sampai acara yang bertujuan mulia untuk menyemarakkan Ramadan dan mengangkat ekonomi rakyat justru menjadi pemicu penyakit. Setidaknya akan diterjunkan 40 personel gabungan untuk mengawasi Semarak Ramadan 2022.
Baca Juga: Berpotensi Berbeda, PDM Solo Sudah Sosialisasi Awal Ramadan 2 April
“Bila melihat ada kepadatan pedagang, perparkiran, jangan sampai menutup arus lalu lintas. Untuk penutupan jalan yaitu di Jl Mayor Sunaryo di Galabo, karena untuk area UKM, ngabuburit, pembagian takjil, persiapan jajan sore hari,” tuturnya.
Ihwal potensi banyaknya warga yang melakukan swafoto di sepanjang Jl Jensud dan sekitarnya, menurut Sutoyo, dibolehkan dengan catatan mereka tetap menjaga prokes, dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak.