by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Kamis, 27 Februari 2020 - 23:00 WIB
Esposin, KLATEN - Warga Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, mengukuhkan diri sebagai desa cikal bakal angkringan. Pengukuhan sebagai desa cikal bakal angkringan setelah dilakukan penelusuran sejarah oleh sekelompok pemuda desa setempat.
Pengukuhan desa cikal bakal angkringan itu telah diresmikan oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani. Pengukuhan itu ditandai dengan berdirinya monumen angkringan di wilayah setempat. "Harapan kami legalitas cikal bakal angkringan tidak diklaim wilayah lain," kata Kepala Desa Ngerangan, Sumarno, Rabu (26/2/2020).
Persis Solo Siap Tancap Gas di Liga 2 2020
Dari sejarah yang ditelusuri pemuda Ngerangan, angkringan bermula ketika salah satu warga bernama Karso atau Djukut ke Solo pada 1930-an. Di wilayah Kecamatan Laweyan, Solo, Djukut bertemu dengan juragan terikan bernama Wono.
Awalnya Djukut diminta merawat kerbau dan bertani. Lantaran rajin, Djukut menjadi anak buah kesayangan Wono dan diberikan kesempatan berjualan terikan atau makanan terik dengan memikul tumbu dan tambir pada 1940. Lantaran berjualan terikan tak mengalami kemajuan signifikan, Djukut berinisiatif menambah cerek minuman dengan menu kopi dan jahe pada 1943.
Terbongkar, Produksi Pabrik Pupuk Palsu di Wonogiri Capai Ratusan Ton
Cara berjualan angkringan mulai berubah pada 1975 dari awalnya dipikul berganti menggunakan gerobak dorong dan kini gerobak menetap di satu lokasi. Usaha angkringan terus berkembang ke wilayah lain mulai Jogja dan menyebar ke berbagai kota lainnya di Jateng hingga kini sudah ke berbagai pelosok Indonesia. Saat ini, dari sekitar 1.900 keluarga di Ngerangan ada sekitar 600 keluarga yang memiliki mata pencaharian sebagai pedagang angkringan.
Pemkab Sukoharjo Didesak Revitalisasi Kawasan Keraton Kartasura
Wiryo Je mengalami proses perubahan cara berjualan angkringan dari dipikul dan kini menggunakan gerobak. Kakek yang kini berumur sekitar 94 tahun tersebut menetap di rumahnya di Dukuh Sawit, Desa Ngerangan setelah pensiun jualan angkringan setahun lalu.“Saya mengalami masa-masa ketika perjuangan merintis angkringan. Saya merasakan memikul selama puluhan tahun,” kata Wiryo saat ditemui Esposin di rumahnya beberapa waktu lalu.