by Arief Setiadi Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 3 Desember 2012 - 22:57 WIB
ESPOS.ID - Tiang listrik roboh setelah diterjang angin ribut, Minggu (2/12/2012). (Arief Setiadi/JIBI/SOLOPOS)
KLATEN -- Angin kencang menyapu beberapa desa di Kecamatan Jatinom, Minggu (2/12/2012) petang. Pada kejadiantersebut angin kencang merusak enam bangunan dan merobohkan tiga tiang jaringan listrik, serta puluhan pepohonan tumbang.
Keterangan yang dihimpun Esposin, di lokasi kejadian, Senin (3/12/2012) menyebutkan angin kencang tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu kawasan jatinom sedang hujan deras, dan tiba-tiba angin kencang menyapu pemukiman di Desa Cawan dan Desa Glagah, sekitar setengah jam dan langsung merusak dua rumah di Desa Glagah, dan tiga rumah di Desa cawan, serta satu sekolah Taman Kanak-Kanak, (TK) Aisyah, Desa Cawan.
Kepala Dusun I Desa Glagah, Kusman Hari Saptono, menyebutkan hujan lebat dan angin berlangsung hampir bersamaan. Menurutnya angin kencang tersebut berhembus dari sisi barat dan sisi timur, hingga akhirnya bertemu di Desa Glagah dan menyebabkan beberapa kerusakan. Menurutnya kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut mencapai puluhan juta rupiah.
“Kejadian berlangsung agak lama, sekitar setengah jam, pada saat angin disertai hujan itu, beberapa warga berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri. Selain itu jaringan listrik langsung padam saat itu juga,” ujar Kusman, saat ditemui Esposin, di Desa Glagah, Senin.
Seorang warga Dukuh Glagah, Desa Glagah, Nur Kafi, yang ruhamnya tertimpa pohon tumbang mengatakan suara angin dan hujan tersebut cukup kencang sekali. Sehingga saat rumahnya tertimpa pohon besar dirinya dan keluarganya tidak mendengarnya dan justru kaget ketika masuk ke dapur rumahnya sudah rusak tertimpa pohon dan air hujan sudah masuk ke dalam dapur miliknya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Klaten, Joko Rukminto, mengatakan BPBD tidak bisa melakukan pemihakan terhadap rumah yang rusak akibat angin kencang tersebut. dir berharap warga secara gotong royong memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat angin kencang tersebut.
