by Ayu Abriyani K.p. Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 28 Desember 2014 - 17:30 WIB
Esposin, KLATEN — Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda wilayah Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (28/12/2014) siang hingga sore. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang di beberapa kecamatan. Bahkan, sebatang pohon jati menimpa rumah warga di wilayah Kecamatan Wedi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, pohon jati dengan batang berukuran cukup besar itu menimpa rumah milik Suwarto warga RT 006/RW 007, Dukuh Karangmunggur, Desa Kaligayam, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Pohon roboh itu merusak bagian atap rumah.
“Sejak siang turun hujan deras. Sekitar pukul 16.45 WIB, ada angin kencang dari arah perbukitan Gedangsari, Gunungkidul. Tiba-tiba pohon jati setinggi 14 meter yang ada di samping rumah saya roboh dan mengenai atap rumah,” kata Suwarto, Sabtu.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung melaporkan ke Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Klaten. Puluhan sukarelawan pun dikirim ke lokasi kejadian untuk memberi pertolongan kepada warga.
Para sukarelawan itu segera memotong cabang dan ranting pohon yang tumbang agar bagian atas rumah Suwarto bisa segera diperbaiki. Mereka juga menyingkirkan kayu dan daun yang menghalangi jalan.
“Angin ribut itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak satu rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa karena empat orang penghuninya berhasil menyelamatkan diri saat pohon roboh,” kata Kepala Desa Kaligayam, Joko Sutrisno.
Setelah mendapat laporan kejadian itu, ia meminta warga sekitar bergotong-royong membersihkan dan menyingkirkan pohon dari rumah Suwarto. Menurutnya, pekerjaan itu cepat selesai karena ada bantuan dari sukarelawan dan BPBD Klaten.
Bantuan Logistik Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Sri Winoto mengatakan BPBD sudah menyerahkan bantuan logistik untuk keluarga korban yang rumahnya tertimpa pohon tumbang. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada pada ancaman angin kencang apalagi mendekati puncak musim penghujan.
“Saat ini mulai mendekati puncak musim penghujan sehingga masyarakat harus lebih waspada. Terutama angin kencang dan bencana banjir yang mengancam saat puncak musim penghujan,” imbuhnya.