Langganan

98 Kecelakaan Terjadi di Wonogiri dalam Sebulan, Korban Paling Banyak Pelajar

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 20 Agustus 2024 - 15:58 WIB

ESPOS.ID - Aparat Satlantas Polres Wonogiri melakukan olah TKP kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan siswi SMA meninggal dunia di ruas jalan Pracimantoro–Eromoko, Desa Sindukarto, Eromoko, Wonogiri, Sabtu (17/8/2024). (Istimewa/Humas Polres Wonogiri)

Esposin, WONOGIRI — Angka kasus kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan fatalitas atau korban meninggal dunia tergolong tinggi di Kabupaten Wonogiri. Pelajar paling banyak menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas. Sedangkan human error dan jalan rusak menjadi faktor penyebab terbanyak kecelakaan.

Menurut catatan Satlantas Polres Wonogiri, dalam kurun waktu sebulan, 16 Juli-16 Agustus 2024, terdapat 98 kejadian kecelakaan lalu lintas di Wonogiri. Jumlah korban dari 98 kejadian itu mencapai 118 orang dengan empat orang di antaranya meninggal dunia.

Advertisement

Tiga orang yang meninggal dunia itu menjadi korban kecelakaan lalu lintas tabrakan antarkendaraan. Contohnya, pada pekan lalu dua mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meninggal dunia setelah sepeda motor yang mereka kendarai bertabrakan dengan mobil sedan di ruas jalan Ngadirojo-Nguntoronadi, Kecamatan Nguntoronadi.

Ada pula korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal, seperti yang menimpa siswi SMAN 1 Wonogiri karena jatuh terlempar dari bus saat berangkat sekolah. Terbaru, kecelakaan pada Sabtu (17/8/2024) menyebabkan satu siswi SMAN 1 Pracimantoro meninggal dunia seusai tertabrak truk dan ditinggal kabur truk tersebut alias tabrak lari.

Advertisement

Ada pula korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal, seperti yang menimpa siswi SMAN 1 Wonogiri karena jatuh terlempar dari bus saat berangkat sekolah. Terbaru, kecelakaan pada Sabtu (17/8/2024) menyebabkan satu siswi SMAN 1 Pracimantoro meninggal dunia seusai tertabrak truk dan ditinggal kabur truk tersebut alias tabrak lari.

Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Subroto, menerangkan angka kecelakaan di Wonogiri termasuk tinggi. Tingkat fatalitas dalam kecelakaan itu juga tidak bisa dipandang remeh. Dalam kurun waktu lebih-kurang sebulan, setidaknya ada lima orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, baik tunggal maupun antarkendaraan.

Dia menyampaikan mayoritas kecelakaan di Wonogiri dialami pelajar yang mengendarai sepeda motor. Itu bisa dilihat dari korban yang didominasi usia 15–19 tahun, yaitu sebanyak 29 orang. Sedangkan korban usia 20-24 tahun menempati urutan kedua sebanyak 18 orang.

Advertisement

“Analisis kami, usia pelajar ini yang paling sering terlibat lakalantas. Bahkan beberapa dari mereka sampai meninggal dunia dalam lakalantas itu,” kata Subroto ketika dihubungi Esposin, Selasa (20/8/2024).

Kelayakan Berkendara

Dia menerangkan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang paling umum di Wonogiri adalah human error atau kesalahan pengendara. Dari 98 kejadian, 61 di antaranya disebabkan human error. Kesalahan pengendara ini bisa terjadi lantaran mereka memang belum layak mengendarai kendaraan bermotor.

Banyak dari mereka yang menjadi korban lakalantas itu belum memiliki surat izin mengemudi. Maka wajar jika korban lakalantas didominasi pelajar yang memang sebenarnya belum layak berkendara sendiri. Mereka belum teruji secara lahir maupun batin untuk membawa kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil.

“Misalnya kayak kasus lakalantas dua mahasiswi UNS yang meninggal pekan lalu. Informasi yang kami himpun, mahasiswi yang mengendarai sepeda motor itu baru beberapa bulan bisa mengendarai sepeda motor. Hal-hal begini ini yang berbahaya,” ungkapnya.

Advertisement

Selain human error, jalan bergelombang atau rusak juga cukup besar menjadi faktor penyebab lakalantas. Tercatat ada 31 kejadian laka lantas yang disebabkan faktor tersebut. Sementara berdasarkan status jalan, sebanyak 42 lakalantas terjadi di jalan kabupaten, 55 kasus di jalan provinsi, dan satu kasus laka di jalan nasional.

“Pengendara perlu kewaspadaan lebih saat berkendara pada pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dan 15.00 WIB-18.00 WIB. Sebab dua waktu itu paling banyak terjadi kecelakaan. Itu waktu pulang dan pergi orang berangkat/pergi sekolah atau kerja,” ucap Subroto.

Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo, menyampaikan tingkat kecelakaan yang tinggi ini mendapatkan perhatian khusus Polres Wonogiri. Polres akan bekerja sama dengan Pemkab Wonogiri untuk mencegah dan meminimalkan lakalantas.

Advertisement

Ini bisa dilakukan antara lain dengan memasang rambu-rambu peringatan di lokasi-lokasi rawan kecelakaan. “Sosialisasi ke sekolah-sekolah juga perlu dilakukan. Mengingat banyak pelajar yang menjadi korban kecelakaan,” kata Jarot.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif