by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Sabtu, 13 Juli 2024 - 18:08 WIB
ESPOS.ID - Para siswa SMP Satap 3 Sambirejo, Sragen, mengampanyekan peduli lingkungan di Pasar Jambeyan, Sambirejo, Sragen, baru-baru ini. SMP Satap 3 Sambirejo, Sragen, ikut maju penilaian sekolah adiwiyata nasional pada 2024 ini. (Istimewa/SMP Satap 3 Sambirejo)
Esposin, SRAGEN—Sebanyak 56 sekolah dari jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat mengikuti penilaian sebagai sekolah adiwiyata tingkat provinsi, nasional, dan mandiri pada 2024 ini.
Sekolah Adiwiyata merupakan prestasi sekolah di bidang lingkungan hidup yang diharapkan mampu membentuk karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Muh. Farid Wajdi, kepada Esposin, Sabtu (13/7/2024), mengungkapkan sekolah adiwiyata merupakan prestasi sekolah dan Bupati Sragen mengapresiasi dengan memberikan reward dalam Sragen Award pada setiap tahunnya. Farid menerangkan predikat sekolah adiwiyata itu dalam menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah adiwiyata meskipun masih relatif kecil.
“Sekolah adiwiyata bukan prestasi akademik melainkan prestasi lingkungan. Adiwiyata mendidik para siswa supaya disiplin dan empati terhadap lingkungan. Misalnya sampah dibuang pada tempatnya, baik yang organik maupun nonorganik. Oreintasinya pembentukan karakter anak yang peduli kepada lingkungan karena langsung praktik,” jelas dia.
Dia melihat hampir setiap kecamatan sudah memiliki SMP dengan predikat adiwiyata se-Sragen dengan jenjang yang berbeda-beda mulai tingkatan kabupaten, provinsi, nasional, dan mandiri. Tupoksi sekolah adiwiyata ini sebenarnya ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Disdikbud mendukung.
Kepala DLH Sragen, Rina Wijaya, menyampaikan tahapan sekolah adiwiyata itu dimulai dari tingkat kabupaten, kemudian naik ke level provinsi, nasional, dan mandiri. Sekolah-sekolah yang mau maju ke tingkat provinsi, kata dia, harus lolos di tingkat kabupaten dulu, dan seterusnya.
“Penilaian sekolah adiwiyata itu meliputi 19 indikator, di antaranya pengelolaan sampah, hemat energi, hemat air, inovasi lingkungan hidup, pemanfaatan halaman, biopori, dan seterusnya. Tantangan paling berat yang mempertahankan prestasi sekolah adiwiyata itu sendiri karena setiap tahun ada evaluasi untuk memperpanjang posisinya, baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan mandiri,” ujarnya.
Berikut Daftar Peserta Penilaian Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Sragen 2024:
Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jateng