Langganan

30 Anak Muda Ikuti Pelatihan Perdamaian di Sekretariat Ahmadiyah Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 11 Agustus 2024 - 16:21 WIB

ESPOS.ID - Puluhan anak muda mengikuti pelatihan untuk perdamaian di Perpustakaan BRAy Mahyastoeti, Sekretariat Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Solo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (11/7/2024). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Esposin, SOLO– Sekitar 30 anak muda mengikuti pelatihan untuk perdamaian di Perpustakaan BRAy Mahyastoeti, Sekretariat Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Solo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (11/7/2024).

Acara itu merupakan bentuk pengabdian masyarakat Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bersama Peace Generation Solo. Para anak muda merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Soloraya, pengurus karang taruna di Solo, dan pemuda JAI. Mereka bergabung setelah melalui proses pendaftaran.

Advertisement

Pelatihan itu diawali dengan pemaparan materi dari dua orang narasumber, yakni Koordinator Peace Generation Solo sekaligus pengurus Aisyiyah, Ninin Karlina, dan Pembina Kerohanian/Mubaligh JAI Solo, Muhaimin Khoirul Amin.

Muhaimin menjelaskan mengenai spirit persaudaraan dan perdamaian dari perspektif Ahmadiyah. Ahmadiyah merupakan salah satu organisasi yang memiliki sikap politik yang taat kepada pemerintah yang sah, mengakui Pancasila, UUD 1945, dan memiliki larangan bagi anggotanya untuk melakukan pemberontakan maupun membuat huru-hara.

Advertisement

Muhaimin menjelaskan mengenai spirit persaudaraan dan perdamaian dari perspektif Ahmadiyah. Ahmadiyah merupakan salah satu organisasi yang memiliki sikap politik yang taat kepada pemerintah yang sah, mengakui Pancasila, UUD 1945, dan memiliki larangan bagi anggotanya untuk melakukan pemberontakan maupun membuat huru-hara.

“Ahmadiyah memiliki moto Love for All Hatred for None yang diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari dengan menyebarkan toleransi dan perdamaian. Menganjurkan anggota Ahmadiyah senantiasa mengikuti kegiatan sosial dan gotong royong,” jelas dia kepada Esposin sesuai pelatihan.

Menurut dia, anggota JAI Solo yang terbuka dengan mengambil peran dalam lingkungan masyarakat maupun kegiatan lain, misalkan seminar. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi stigma terhadap Ahmadiyah.

Advertisement

“Kami sangat senang Universitas Islam Internasional Indonesia berkegiatan di sini. Kami menyambut antusias kegiatan yang sifatnya menambah kader perdamaian khususnya kalangan anak muda,” jelas dia.

Dia mengatakan memiliki kesempatan menyampaikan Ahmadiyah kepada para anak muda. Pengurus JAI Solo dapat memberikan jawaban mengenai pertanyaan para peserta mengenai Ahmadiyah.

Kepala Program Magister Studi Islam UIII, Zezen Zaenal Mutaqim menjelaskan UIII merupakan salah satu program strategis nasional pemerintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Advertisement

UIII memulai kuliah perdana pada 27 September 2021 dengan persentase 45% mahasiswa asing dan 55% mahasiswa Indonesia. UIII hanya memiliki program S2 dan S3. Semua mahasiswa yang belajar mendapatkan beasiswa.

Zezen menjelaskan tema besar pengabdian masyarakat kampusnya, yakni moderasi beragama, perdamaian, dan inklusi. UIII ingin membangun keterbukaan dengan masyarakat sekitar karena ada stigma terhadap kelompok minoritas.

“Stigma terhadap kelompok minoritas seperti Ahmadiyah dan Syiah itu terjadi karena orang tak berjumpa secara langsung. Perjumpaan seperti ini yang kami akan fasilitasi, berjumpa untuk ngobrol. [Hoaks] Ahmadiyah punya Al’Qur'an baru, nabi baru, itu terbukti kalau bertemu langsung, bukan hanya teori namun duduk bareng,” jelas dia.

Advertisement

Menurut dia, JAI memiliki ayat suci sama seperti umat Islam lainnya, yakni Al’Qur'an dan Syahadat yang sama. JAI sama seperti ormas Islam lainnya, antara lain NU dan Muhammadiyah.

Zezen mengatakan para peserta pelatihan akan menjadi duta perdamaian. Mereka akan melakukan tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan melalui kegiatan-kegiatan pada komunitasnya masing-masing.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif