by Bony Eko Wicaksono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 13 Januari 2013 - 14:14 WIB
KARANGANYAR--Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Colomadu.
Penetapan status tersebut menyusul peningkatan kasus DBD dalam sepekan terakhir yang mengakibatkan dua bocah asal Desa Ngasem, Colomadu meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun Esposin, dua bocah yang terserang penyakit DBD dan menghembuskan nafas terakhirnya adalah Fatma Nadia Adibah, 8 dan Sri Rahayu, 6. Keduanya merupakan warga Desa Ngasem, Colomadu, Karanganyar. Fatma meninggal dunia pada Rabu (9/1/2013) sementara Sri Rahayu meregang nyawa pada Jumat (11/1/2013).
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Karanganyar , Fatkul Munir mengatakan Desa Ngasem, Colomadu merupakan salah satu daerah endemis penyebaran penyakit DBD. Apalagi sejak akhir Desember 2012, terjadi peningkatan jumlah kasus DBD termasuk dua bocah yang meninggal dunia.
“Alasan penetapannya karena terjadi peningkatan jumlah kasus DBD dan Desa Ngasem, Colomadu merupakan endemis DBD karena terdapat permukiman padat penduduk,” katanya saat dihubungi Esposin, Minggu (13/1/2013).
Saat Fatma meninggal dunia, pihaknya langsung melakukan pengasapan atau fogging di seluruh wilayah Desa Ngasem. Tak berselang lama, pihaknya kembali melakukan fogging yang menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Colomadu. Ia pun meminta agar warga menjaga kebersihan rumah maupun lingkungannya masing-masing.
Fatkul Munir menambahkan pihaknya bakal membentuk tim yang terdiri dari puluhan petugas kesehatan yang bakal turun lapangan untuk memantau perkembangan kasus DBD di Colomadu. Tim tersebut bakal di sebar di seluruh wilayah Colomadu.