by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Senin, 1 November 2021 - 19:51 WIB
Esposin, KLATEN—Kelompok Tani Kopi Bumi Handayani Balerante, Kemalang, Klaten, bersama Paguyuban Kopi Ngopa Ngopi Ngopeni dan Ekowisata Kalitalang menggelar Pekan Kopi Balerante, Minggu (31/10/2021). Dalam acara tersebut, dibagikan 1.000 gelas seduhan kopi Balerante kepada pengunjung Ekowisata Kalitalang.
Acara dilangsungkan di area parkir Ekowisata Kalitalang. Sembari menyeruput kopi hasil petani lokal, pengunjung menikmati suasana alam lereng Gunung Merapi.
Ketua Paguyuban Kopi Ngopa Ngopi Ngopeni, Iswanto, mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Kopi Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang perkenalan Desa Balerante yang merupakan salah satu daerah penghasil kopi di lereng Merapi.
Baca Juga: Manusia Silver dan PGOT Jl Solo-Jogja Klaten Diciduk Satpol PP
Baca Juga: Manusia Silver dan PGOT Jl Solo-Jogja Klaten Diciduk Satpol PP
"Kami berharap, pengunjung ekowisata Kalitalang yang berasal dari berbagai daerah dapat berbagi cerita tentang kopi Balerante. Kopi asal desa ini memang tergolong pendatang baru di industri kopi nasional, namun punya potensi sebagai produk unggulan," ungkap Iswanto berdasarkan rilis yang diterima Esposin.
Paguyuban Kopi Ngopa Ngopi Ngopeni merupakan wadah yang menaungi pegiat kopi terdiri dari pemilik kedai, roaster, prosesor, hingga petani kopi di wilayah Klaten dan Sleman. Iswanto berharap wadah ini dapat membantu petani kopi Balerante dalam memasarkan hasil panennya agar lebih dilirik sebagai produk unggulan.
Baca Juga: Diterjang Angin, Pohon Tumbang Timpa Mobil di Mireng Klaten
Selain kopi gratis, kegiatan ini juga diisi sarasehan yang mempertemukan secara langsung petani kopi Balerante dengan pelaku di industri kopi nusantara. Kegiatan diramaikan dengan workshop seduh kopi bagi petani kopi dan warga setempat.
"Sebenarnya Desa Balerante tidak memiliki perkebunan kopi. Produk kopi di sini, hanya sebatas ditanam warga di pekarangan masing-masing pada 2017 bertujuan untuk mitigasi dan konservasi alam. Dikembangkan kelompok tani Bumi Handayani yang beranggotakan 32 petani kopi, dan baru dua kali panen," katanya.
Baca Juga: 19 Jalan Kabupaten Klaten Bersimpangan dengan Tol Solo-Jogja
Menurutnya jumlah tanaman kopi, baik jenis arabica maupun robusta, di Balerante belum banyak namun terus dikembangkan masyarakat. Saat ini kopi Balerante menjadi produk unggulan desa di batas wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
"Ke depan, semoga event ini dapat digelar rutin setahun sekali. Sehingga produk masyarakat ini semakin luas dikenal publik," ujarnya.