Langganan

Yuk Manjakan Lidahmu di Warung Jadul di Kawasan Sunan Pandanaran Klaten, Juru Ramunya Sudah Sepuh - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ponco Suseno  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 14 Desember 2021 - 12:05 WIB

ESPOS.ID - Kondisi warung lesehan di kawasan Objek Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran, Kecamatan Bayat, Senin (13/12/2021). Warung makan tersebut mengandalkan menu nasi tumpang dan aneka masakan Jawa lainnya. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Esposin, KLATEN – Warung lesehan jadul di kawasan Objek Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran, Kecamatan Bayat, Klaten, kembali dibuka sejak awal Oktober 2021. Warung yang mengandalkan nasi tumpang dan aneka masakan Jawa ini tetap eksis meski sempat tutup selama kurang lebih dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, warung lesehan jadul di kawasan Objek Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran di Kecamatan Bayat terpaksa ditutup saat awal munculnya pandemi Covid-19. Penutupan warung itu dilakukan seiring ditutupnya objek wisata religi di Makam Sunan Pandanaran.

Advertisement

Baca Juga: Catat! 7 Objek Wisata Klaten Mulai Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Begitu kasus Covid-19 mulai melandai di Klaten, Objek Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran kembali dibuka untuk masyarakat umum sejak Kamis (7/10/2021). Lantaran objek wisata religi sudah dibuka, warung lesehan jadul di kawasan Objek Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran juga mulai dibuka.

Warung jadul ini berada di deretan kios di depan pintu masuk/loket objek wisata religi. Warung lesehan jadul di kawasan Objek Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran milik seorang warga setempat, Bagyo.

Advertisement

Warung yang buka selama 24 jam ini mempekerjakan empat juru racik yang tergolong sudah sepuh. Masing-masing Lasinem, Tri, Paikem, dan Ratmi. Menu andalan warung lesehan jadul di kawasan Objek Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran, yakni nasi tumpang. Di samping itu, terdapat juga aneka masakan Jawa lainnya, seperti lodeh, pecel, oseng-oseng daun kates, dan lainnya.

Baca Juga: Objek Wisata Tutup, Karyawan BUM Desa Pluneng Klaten Tersisa 23 Orang

Di warung tersebut juga dilengkapi rempeyek kacang dengan rasa gurih dan renyah. Aneka minuman juga tersedia di warung jadul ini. Seluruh makanan dan minuman dijual dengan harga relatif terjangkau.

Advertisement

"Saya sudah kerja di sini selama 17 tahun. Saat pandemi Covid-19 itu, warung di sini sempat tutup kurang lebih dua tahun. Tapi, sekarang sudah buka kembali [seiring melandainya kasus Covid-19 di Klaten]," kata salah satu juru racik di warung lesehan jadul di kawasan Objek

Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran, Lasinem, 57, saat ditemui Esposin, di Bayat, Senin (13/12/2021). Lasinem mengatakan pelanggan yang sering datang ke warung lesehan jadul tersebut didominasi peziarah dari luar daerah. Di antaranya dari Jabar, Jatim, Jakarta, dan lainnya.

Baca Juga: Inilah Puncak Arjuna, Daya Tarik Wisata Baru di Desa Gununggajah Klaten

"Tempat di sini kan sering jadi jujukan para peziarah. Makanya buka selama 24 jam dalam sehari. Pas ramai, beras yang dimasak bisa mencapai satu kuintal," katanya.

Advertisement
Muh Khodiq Duhri - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif