by Bc - Espos.id Solopos - Selasa, 12 Oktober 2021 - 20:48 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Mengukir prestasi 10 tahun berturut-turut memperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), termasuk atas Laporan Keuangan tahun 2020, Pemkab Boyolali kembali memperoleh plakat dan piagam Menteri Keuangan RI.
Penyerahan penghargaan dilakukan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Klaten Taufiq Widyantoro sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara di daerah dan langsung diterima Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat.
Kegiatan dilaksanakan Selasa (12/10/2021) dengan protokol kesehatan dihadiri Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, Ketua DPRD Boyolali Marsono, Sekda Boyolali Masruri, pejabat terkait, dan media massa.
Baca juga: Pembangunan Berbasis Data, 32 RT di Boyolali Raih Penghargaan
Baca juga: Pembangunan Berbasis Data, 32 RT di Boyolali Raih Penghargaan
Bersamaan dengan penyerahan piagam, disampaikan presentasi oleh Kepala KPPN Klaten tentang analisis pengelolaan anggaran DAK Fisik dan Dana Desa yang selama ini sudah dilaksanakan dengan baik oleh Pemkab Boyolali dan bagaimana upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkannya.
Materi lain adalah Goverrnment Finance Statistics (GFS) yang merupakan standar pelaporan internasional dan telah diimplementasikan pemerintah dengan salah satu manfaat tersedianya data konsolidasian keuangan pusat-daerah untuk bahan analisis ekonomi makro dan fiskal guna pengembilan keputusan.
Baca juga: Lantik Pejabat Tinggi Pratama, Bupati Boyolali: Hilangkan Ego Sektoral
Bupati Mohammad Said Hidayat dalam pidatonya menyampaikan rasa syukur atas pencapaian prestasi Boyolali dan apresiasi Menteri Keuangan RI.
Mohammad Said menyatakan komitmen untuk selalu meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak sesuai dengan slogan “Metal” Pemerintah Daerah Boyolali, yaitu melangkah bersama, menata bersama dengan penuh totalitas.
Dalam kesempatan yang sama ketua DPRD Marsono menambahkan Dewan akan mendorong semua upaya mempertahankan dan meningkatkan prestasi oleh pemda salah satunya melalui pengawalan pembahasan yang mendalam atas profil APBD yang bermanfaat besar ke masyarakat dan terciptanya layanan publik yang semakin baik.
Peruntukan dana tersebut antara lain untuk pembangunan puskesmas Gladaksari dan Simo, pembangunan RS bersalin, peningkatan 3 rumah sakit yang dimiliki Pemkab Boyolali serta peningkatan pelayanan dasar, rujukan, kefarmasian dan pelayanan kesehatan lainnya. Peruntukan lain adalah untuk peningkatan jalan dan rehabilitasi gedung SD dan SMP.
Untuk Dana Desa telah terealisasi penyaluran Rp188,1 miliar (86,71%) dari pagu Rp216,9 miliar. Output yang telah dihasilkan antara lain meliputi lebih dari 5 juta unit pembangunan sarana desa, 400 ribu unit lebih pemberdayaan masyarakat desa, 156 unit pembinaan masyarakat desa serta pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke 163.212 orang.
Baca juga: Diprediksi Surplus Gabah 44.000 Ton, Stok Bahan Pangan Boyolali Aman
Realisasi tertinggi Dana Desa per kecamatan diraih oleh Kecamatan Sambi, diikuti Ampel dan Glagahsari. Sedang untuk tingkat desa realisasi tertinggi diraih oleh Desa Ngaglik disusul Desa Trosobo keduanya Kecamatan Sambi, serta Desa Gombang Kecamatan Sawit.
Untuk Dana Alokasi Umum (DAU) yang masuk dalam sistem APBD Pemda Boyolali, Kementerian Keuangan telah merealisasikan dana sebesar Rp789,1 miliar lebih dari pagu Rp944,8 miliar.