by Muh Khodiq Duhri - Espos.id Solopos - Jumat, 19 Juni 2020 - 05:00 WIB
Esposin, SRAGEN -- Waduk Kedung Ombo atau WKO wilayah Sragen mulai dipadati pemancing ikan semenjak akses menuju waduk itu dibuka kembali. Sebelumnya, selama kurang lebih tiga bulan akses tersebut ditutup.
Nuryanto, warga Dukuh Boyolayar, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, mengatakan semua akses jalan menuju bibir WKO ditutup total sejak pertengahan Maret lalu. Penutupan total jalan menuju WKO itu dilakukan warga sekitar demi mencegah potensi penularan Covid-19 yang dibawa para pemancing.
“Pemancing di WKO itu datang dari berbagai daerah di Soloraya dan sekitarnya. Kalau mereka dibiarkan memancing ikan di tepi WKO, warga sekitar yang waswas. Oleh sebab itu, semua pintu masuk WKO sempat ditutup total oleh warga,” terang Nuryanto kepada Esposin, Kamis (18/6/2020).
Anggaran Pilkada Masih Kurang Rp6 Miliar, KPU Sukoharjo Kelimpungan Cari Dana
Akibat ditutupnya akses menuju WKO Sragen, warga sekitar yang bekerja sebagai pedagang kaki lima atau PKL maupun mengelola lahan parkir bagi pemancing kehilangan sumber penghasilan. Mereka ikut terdampak dari ditutupnya akses menuju WKO.
“Sebelum pandemi, ada ratusan pemancing yang hilir mudik ke WKO. Lokasi parkir tersebar di empat lokasi di Boyolayar. Jadi, sekarang warga sudah bisa mengelola lahan parkir lagi,” ucapnya.
Covid-19 Wonogiri Masuk Zona Kuning, Warga Sudah Boleh Gelar Hajatan?
Warga sekitar mengimbau para pemancing di WKO Sragen tetap mematuhi protokol kesehatan yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak aman dengan pemancing lain.
Tidak sedikit para pemancing yang melepas masker saat sudah berada di bibir WKO. “Ada yang tetap pakai masker, ada yang tidak. Tapi mereka tidak bergerombol. Paling dalam satu titik ada dua pemancing yang berdekatan. Lainnya menyebar di banyak lokasi,” papar Nuryanto.
PDIP Jatuhkan Rekomendasi Cawali Pilkada Solo Ke Gibran, Purnomo Kecewa Tapi Tidak Kaget
Hal senada dikatakan Kepala Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Sragen, Parjo. Salah satu desa di tepi WKO itu belakangan juga ramai dikunjungi para pemancing terutama setelah akses jalan menuju WKO dibuka warga.
“Pemancing sudah bebas masuk [WKO]. Protokol kesehatan sudah jadi aturan umum. Namun karena masih berskala kecil, jadi mungkin masih agak bebas,” ucapnya.