by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 20 Desember 2020 - 22:15 WIB
Esposin, KLATEN - Janti Park menjadi objek wisata baru di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo. Janti Park melengkapi wahana wisata di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo yang selama ini dikenal dengan kawasan kuliner olahan ikan air tawar, pemancingan, serta wisata air.
Objek wisata yang dikembangkan pemerintah Desa Janti dan dikelola Badan Usaha Milik (BUM) Desa Janti Jaya bersama karang taruna itu mengambil konsep taman wisata air serta restoran. Sesuai namanya, ada taman bunga di sekeliling objek wisata air itu.
Ada tiga kolam renang dengan kedalaman dari 50 sentimeter hingga 1,7 meter. Ada sungai buatan dengan kedalaman 50 sentimeter yang mengelilingi objek wisata dan terhubung dengan salah kolam anak-anak. Jembatan melengkung di atas sungai buatan menjadi penghubung bagian tengah objek wisata yang dihiasi aneka bunga berwarna-warni serta gazebo.
Cegah Penularan Covid-19, Pilkades di Boyolali Terapkan Protokol Kesehatan
Selain kolam renang dan taman bunga, wisata Janti Park dilengkapi kolam terapi ikan serta kolam khusus pemancingan. Pengunjung bisa memancing di kawasan tersebut tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Biaya baru dikeluarkan ketika pengunjung membawa pulang ikan hasil tangkapan sesuai berat ikan setelah ditimbang.
Ikan hasil tangkapan bisa diolah petugas di Janti Park dan dinikmati langsung oleh pengunjung. Dalam waktu dekat, di sekeliling kolam pemancingan dilengkapi pemanggang agar pengunjung bisa memasak sendiri ikan hasil tangkapan serta menggelar pesta barbeque.
Soft opening Janti Park baru dibuka pada Minggu (20/12/2020). Harga tiket masuk saat ini Rp5.000/orang. Jam buka Janti Park selama soft opening pukul 08.00 WIB-16.00 WIB. Objek wisata tersebut berlokasi di Dukuh Ngendo, Desa Janti berseberangan dengan salah satu retoran dan pemancingan, Lumintu. Buka di tengah pandemi Covid-19, pengunjung dan pengelola diwajibkan mematuhi protokol kesehatan mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir.
Jaga Simbah dari Wabah, Cara Warga Gunungkidul DIY Lindungi Lansia
Direktur BUM Desa Janti Jaya, Danang Joko Wijayanto, mengatakan objek wisata itu berdiri di tanah kas desa. Dari total 4 ha lahan, sekitar 1,5 ha lahan termanfaatkan untuk pengembangan objek wisata tersebut. Janti Park memanfaatkan sebagian air dari Umbul Kepoh yang berdampingan dengan objek wisata air tersebut. “Untuk lokasi ini dulunya sawah namun tidak produktif karena tanahnya keras,” kata Danang saat ditemui wartawan, Minggu.
Salah satu pengunjung, Sri Haryadi, 38, mengaku tertarik datang ke Janti Park lantaran ada mandi salju. Dia menilai Janti Park tersebut cocok untuk wisata keluarga.
“Ini menjadi daya tarik untuk anak-anak. Kalau bisa segera dilengkapi dengan kuliner sehingga orang tua bisa menikmati kuliner dan anak-anak bermain air,” kata pengunjung dari Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah tersebut.