Langganan

Wah! Ada Kompleks Makam Kuno Berusia 228 Tahun di Watu Cenik Sendang Wonogiri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 7 Oktober 2023 - 00:16 WIB

ESPOS.ID - Salah seorang pengunjung berziarah di makam keluarga Raden Ngabehi Poncoprabowo di Desa Sendang, Wonogiri, Jumat (6/10/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Esposin, WONOGIRI -- Di Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, ada kompleks makam keluarga kuno berusia 228 tahun. Makam itu terletak di objek wisata Watu Cenik di atas Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

Kepala Desa Sendang, Sukamto, mengatakan kompleks makam itu merupakan makam keluarga Raden Ngabehi Poncoprabowo alias Kyai Solo Sumarto IX, seorang tokoh bangsawan dari Kadipaten Mangkunegaran.

Advertisement

Dalam kompleks itu ada beberapa makam yang terletak di luar dan di dalam bangunan. Ada tiga bangunan rumah makam yang menghadap ke timur atau ke arah WGM. Makam Kyai Solo Sumarto berada di dalam rumah makam yang berada di tengah.

Sukamto menceritakan asal-usul makam kuno di Watu Cenik, Desa Sendang, Wonogiri itu berdasarkan cerita yang dia dapat secara turun temurun. Menurutnya, Kyai Solo Sumarto adalah salah satu tokoh yang mengalami masa-masa awal Mangkunegaran.

Advertisement

Sukamto menceritakan asal-usul makam kuno di Watu Cenik, Desa Sendang, Wonogiri itu berdasarkan cerita yang dia dapat secara turun temurun. Menurutnya, Kyai Solo Sumarto adalah salah satu tokoh yang mengalami masa-masa awal Mangkunegaran.

Kyai Solo Sumarto hidup di masa perjanjian Salatiga yang menandai lahirnya Kadipaten Mangkunegaran sebagai pecahan wilayah Kasunanan Surakarta Hadiningrat ditandatangani pada 1757. 

Meski tidak memiliki jabatan tinggi di Kadipaten Mangkunegaran, Raden Ngabehi Poncoprabowo cukup diperhitungkan. Sukamto tidak menjelaskan secara detail apa jabatan yang diampu tokoh tersebut.
Advertisement

Sukamto mengaku tidak mengetahui betul bagaimana kehidupan keluarga itu di wilayah Sendang pada zaman dulu. Tetapi dia memastikan makam itu sudah ada di tempat tersebut dan selalu dalam kondisi terawat. “Cucu cicit dari keluarga itu masih kerap berziarah di makam itu,” ujar Sukamto.

Pantauan Esposin, di makam tersebut terdapat prasasti dari marmer yang menjelaskan bahwa orang yang dimakamkan merupakan makam keluarga Raden Ngabehi Poncoprabowo yang wafat pada 1795 atau 228 tahun lalu.

Di dalam kompleks makam terdapat pohon kamboja dan beringin. Meski berusia tua, makam yang berada di objek wisata Watu Cenik itu tampak bersih dan terawat. Keberadaan makam di objek wisata itu pun sekaligus menjadi destinasi wisata religi.

Advertisement

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif