Langganan

Tertinggi di Jateng, Serapan Pupuk Bersubsidi di Sragen Capai 75%

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 3 Oktober 2024 - 09:18 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pupuk. (JIBI/Semarangpos.com)

Esposin, SRAGEN—Penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sragen mencapai 75% dan tertinggi di wilayah Jawa Tengah (Jateng).

Pupuk Indonesia menyebut stok pupuk urea masih 2.295 ton dan pupuk NPK sebanyak 4.161 ton. Ketersediaan pupuk tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam (MT) I.

Advertisement

Manager Jateng III dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) PT Pupuk Indonesia, Abdul Hakim, saat bertemu dengan petani di Sragen, Rabu (2/10/2024), mengungkapkan Pupuk Indonesia (PI) pada dasarnya patuh dan taat pada aturan yang ada.

Dia meminta bila ada jaringan distribusi pupuk bersubsidi baik di tingkat distributor, kios, dan petugas PI yang melenceng dari ketentuan agar segera disampaikan ke PI agar distribusi pupuk tidak terganggu.

Advertisement

Dia menyampaikan penebusan pupuk bersubsidi sudah dipermudah, yakni bisa menggunakan kartu tani atau kartu tanda penduduk (KTP). Dia menginformasikan integriasi kartu tani ke KTP sudah bisa dilayani pekan depan.

Bagi petani yang kartu taninya rusak atau ketinggalan, jelas dia, maka bisa menebus pupuk dengan menggunakan KTP.

Advertisement

“Hingga sekarang masih ada petani yang belum melakukan penebusan pupuk bersubsidi. Kami berharap pada Oktober ini penebusan pupuk bisa maksimal. Realisasi penyerapan pupuk di Jateng per 30 September 2024 lalu sudah di atas 53%. Sisanya sekitar 40% itu diharapkan bisa terserap selama tiga bulan ke depan,” jelas Abdul.

Dia menyebut penebusan pupuk bersubsidi di Sragen paling tinggi di Jawa Tengah dengan angka 75%. Dia mengapresiasi para petani Sragen dan berterima kasih kepada para kelompok tani dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang mendukung dan menginformasikan kepada petani untuk segera menebus pupuk bersubsidi.

“Stok pupuk bersubsidi di Sragen per 1 Oktober 2024, untuk urea masih 2.000-an ton dan NPK sebanyak 4.000-an ton. Stok pupuk tersebut bisa mendukung kebutuhan di Sragen. Kami memiliki sembilan distributor dan 337 kios pupuk lengkap (KPL) yang cukup bisa melayani para petani. Hingga akhir 2024, serapan pupuk di Sragen diharapkan di atas 95%,” jelasnya.

Ketua KTNA Sragen, Suratno, mengatakan bila serapan pupuk bersubsidi di Sragen sudah mencapai 75% maka sisa pupuk bersubsidi tinggal 25%.

Dia mengatakan dengan ketersediaan pupuk urea dan NPK tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani pada MT 1 yang dimulai pada Oktober ini.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif