by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Kamis, 3 Oktober 2024 - 07:24 WIB
ESPOS.ID - Pengelola BUM Desa di Pundungsari, Kecamatan Trucuk, Klaten, menata beras hasil penyerapan petani setempat saat dipamerkan dalam kegiatan Sambang Warga, Rabu (2/10/2024).
Esposin, KLATEN – Pemerintah Desa (Pemdes) Pundungsari, Kecamatan Trucuk melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) setempat memiliki unit usaha penyerapan gabah petani. Namun, pengembangannya terkendala sarana dan prasarana. Hal itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Pundungsari, Aris Sriyono, saat acara Sambang Warga di desa setempat, Rabu (2/10/2024). Ditemui seusai Sambang Warga, Aris menjelaskan unit usaha bidang pertanian itu dirintis sejak 2020. BUM desa menyerap gabah hasil panen petani Pundungsari. “Sementara kami menyerap baru sekitar 110 ton. Total luas lahan pertanian sekitar 127 ha,” kata Aris.
Namun, aktivitas BUM desa mengembangkan unit usaha bidang pertanian itu masih terkendala sarana dan prasarana. BUM desa belum memiliki mesin penggilingan. Untuk menggiling gabah yang diserap, BUM desa bekerja sama dengan pengusaha penggilingan. Setelah itu baru beras hasil penggilingan dijual oleh BUM desa. Selain terkendala mesin penggilingan, BUM desa terkendala gudang penyimpanan gabah. Pemdes setempat berencana membangun gedung baru berukuran 20 meter x 50 meter. Selain itu, BUM desa belum memiliki mesin pengering gabah.
Lantaran hal itu, Pemdes setempat mengusulkan agar usaha pengelolaan hasil pertanian yang dilakukan BUM Desa Pundungsari mendapatkan bantuan Pemkab. “Oleh karena itu, kami memohon bantuan untuk mengoptimalkan pengembangan usaha pengelolaan hasil pertanian melalui BUM desa,” jelas Aris.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, menawarkan hasil pengelolaan gabah yang dilakukan BUM desa dikerjasamakan dengan PT Aneka Usaha (Perseroda) Klaten. Selama ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memasarkan beras Rajalele Srinuk, produk lokal unggulan Klaten.
Mulyani menyebut aspirasi yang disampaikan Kades dalam Sambang Warga mencakup sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur. “Aspirasi dari Pemdes Pundngsari segera kami respons. Saya telah meminta kepada OPD terkait untuk melakukan peninjauan dan memberikan solusi yang tepat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Mulyani.