by Siti Nur Azizah - Espos.id Solopos - Minggu, 20 Maret 2022 - 18:50 WIB
Esposin, SOLO -- Pasar Gede menjadi salah satu lokasi jujugan wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo. Banyak daya tarik yang bisa dinikmati di sana, mulai dari keindahan arsitektur bangunannya, makanan tradisional yang langka, hingga oleh-oleh khas Solo.
Di Pasar Gede tersedia banyak pilihan jajanan pasar khas Solo. Pedagang jajanan pasar, Tri Indarsih, 38, mengatakan ada beberapa makanan khas yang paling laku terjual, khususnya menarik minat wisatawan dari luar Solo.
“Kalau di sini [Pasar Gede] orang-orang nyari jajanan yang awet, biasanya bisa tahan dua sampai tiga pekan tergantung jenisnya,” ucapnya saat ditemui Esposin di kiosnya, Minggu (20/3/2022)
Baca Juga: Rekomendasi Jajanan yang Bisa Dijadikan Oleh-Oleh Khas Solo
Baca Juga: Rekomendasi Jajanan yang Bisa Dijadikan Oleh-Oleh Khas Solo
Oleh-oleh khas pertama yang jadi buruan wisatawan di Pasar Gede Solo adalah Teh Oplosan. Ada enam merek teh yang dibungkus menjadi satu di wadah plastik bening. Enam mereka itu yakni cap 999, cap Bola, cap Jaring, Sepeda Balap, cap Ceret, dan Gopek.
Baca Juga: Mpok Sinah Klamben Hadirkan Pasar Jajanan Jadul di Mangkubumen Solo
“Wedang uwuh ini juga paling banyak diminati, apalagi waktu pandemi seperti ini, ada yang sampai beli lima pack untuk stok di rumah,” katanya
Beralih ke camilan, oleh-oleh khas yang paling laku di Pasar Gede Solo adalah rambak kulit sapi. Tekstur rambak kulit sapi ini berbeda dengan rambak di daerah lain. Salah satu pembeli asal Jombang, Jawa Timur, Anik Handayani, yang kebetulan berkunjung ke Pasar Gede mengungkapkan rambak di Solo beda dari yang lain.
“Di daerah saya rambak dijadikan campuran sayur dan teksturnya juga beda, kalau di sini [Solo] bisa buat camilan, rasanya juga enak. Setiap ke sini saya selalu mampir ke Pasar Gede buat borong rambak ini,” katanya saat berbincang dengan Esposin, Minggu.
Baca Juga: Viral Jajanan Gerobakan Martabak Korea di Solo, Harganya Murah Cuma Rp1.000
Saat itu harga rambak naik akibat kelangkaan minyak goreng, yang awalnya dibanderol dengan harga Rp30.000 per kemasan sekarang menjadi Rp35.000 kemasan 250 gram.
Sebelum ada kelangkaan minyak goreng harga per biji Rp10.000. “Kelangkaan minyak ini membuat produsen intip menaikkan harga, jadi saya ikut naikkan,” ucap Tri.
Baca Juga: Luna Maya Pernah Cicipi Kuliner Lenjongan Yu Sum di Pasar Gede Solo Lo
Camilan terakhir dan menjadi burun wisatawan untuk oleh-oleh khas Solo adalah Balung Kethek. Balung Kethek ini terbuat dari ubi kayu yang direbus kemudian dijemur hingga kering lalu digoreng dan dilumuri dengan gula merah.
Kata balung berasal dari bahasa Jawa yang berarti tulang, sedangkan Kethek yang berarti monyet. Makanan ini dinamakan Balung Kethek karena teksturnya yang keras seperti tulang. “Balung Kethek juga paling banyak diminati karena rasanya yang manis dan sedikit pedas, satu bungkus harganya Rp15.000”, katanya.
Jajanan Khas Solo tersebut bisa menjadi rekomendasi dengan harga yang cukup terjangkau, khususnya wisatawan yang sedang berkunjung di Pasar Gede.